Mohon tunggu...
Ruri Prattycia
Ruri Prattycia Mohon Tunggu... Lainnya - baru memulai menulis

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat dan Pandemi Covid-19: PHK Massal Akibat Pandemi Covid-19

13 November 2020   18:30 Diperbarui: 14 November 2020   10:24 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(PHK Massal Karyawan yang terjadi pada salah satu perusahaan - Gambar : Tiktok)

2. Goal Attainment (Pencapaian Tujuan)

Semua manusia memiliki keinginan atau tujuannya masing-masing. Dan untuk mencapai tujuannya tersebut, setidaknya ia harus memiliki alat dan sumber daya yang dibutuhkan agar keinginan atau tujuan tersebut dapat terpenuhi. Dalam konteks PHK massal ini, dimana karyawan atau buruh yang telah di PHK menginginkan memiliki pekerjaan yang layak, mendapatkan kesejahteraan dan dapat mempertahankan keharmonisan hubungannya.

3. Integration (Integrasi)

Pada fungsi integrasi ini harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponenya secara kooperatif dan terkoordinasi dalam sistem. Untuk meningkatkan integrasi dalam masyarakat ketika karyawan telah mengalami PHK dapat mengikuti gotong royong, kerja bakti, ronda malam, mengikuti PKK dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilakuykan bersama masyarakat sekitar yang sekiranya tidak pernah dilakukan ketika masih bekerja. Pada hal ini dapat meningkatkan rasa integrasi dalam sebuah kelompok masyarakat tempat mereka tinggal.

4. Latency (Latensi)

Dimana sistem ini melengkapi, memelihara dan memperbaiki motivasi individual atau pola-pola kultural. fungsi ini yang menangani urusan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam struktur masyarakat seperti keluarga, agama dan pendidikan. Ketika karyawan atau buruh menjadi koran PHK massal, hal ini dapat menjadikan motivasi atau dorongan yang kuat untuk mempertahankan keseimbangan hidup. Dan juga bahwa mereka mampu mempunyai pekerjaan yang jauh lebih baik dibandingkan pekerjaannya terlebih dahulu dengan kualitas dan kompetensi yang ia miliki. Hal itu tidak luput dari dukungan orang-orang sekitar mereka seperti keluarga, saudara dan kerabat karyawan atau buruh tersebut.

Penulis menggunakan pendekatan AGIL dikarenakan hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa untuk mengetahui implikasi dari Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dapat dilihat dari bagaimana karyawan atau buruh tersebut melakukan adaptasi ketika tidak bekerja lagi di perusahaan tempat mereka bekerja dulu, dan bagaimana karyawan atau buruh tersebut memelihara pola dalam keluarga pasca PHK massal. dan semoga kedepannya para karyawan atau buruh yang di PHK dari tempat kerjanya mendapatkan pekerjaan yang baru sehingga dapat menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan tidak mengalami disfungsi dalamkeluarga karena tidakmenjalankan perannya masing-masing dalamkeluarga tersebut, terutama kepala keluarga dan tulang punggung keluarga yang mencari nafkah. 

sedangkan untuk pemikiran Georg Simmel mengenai The Philosophy of Money yang menjelaskan bagaimana uang bermain dan bekerja. Seperti yang kita ketahui juga bahwa uang merupakan bagian dari relasi interakasi yang ada dalam masyarakat sehingga uang menjadi bagian yang mengikat masyarakat agar membangun interaksi relasi yang mana nantinya uang akan menyatukan jarak dengan objek sehingga menciptakan relasi. jika kita memiliki uang maka apa yang kita inginkan (objek) akan mendekat, tetapi jika kita tidak memilikinya maka objek tersebut akan menjauh atau berjarak dengan kita. 

Seperti para karyawan atau buruh yang mengalami PHK massal ini, mereka membutuhkan uang untuk memenuhi kehidupannya yang sangat banyak. jika merek atidak memiliki uang, maka mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan yang sangat banyak itu, mereka akan tercipta dengan jarak yang begitu jauh dengan kebutuhannya, begitupun sebaliknya.

Ketika masyarakat yang di PHK massal ini tidak memiliki pekerjaan yang menetap, mereka akan bekerja apa saja asalkan mereka memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Meskipun masyarakat mendapatkan upah yang sangat sedikit. Hal ini berarti uang mendekatkan atau menyatukan masyarakat dengan objek yaitu kebutuhan sehari-hari. 

Jadi pada intinya adalah, uang sangat diperlukan oleh kita semua baik itu yang masih bekerja ataupun ang tidak bekerja. Hal ini dikarenakan banyaknya kebutuhan yang kita perlukan untuk menjalan kankehidupan sehari-hari.Dengan adanya uang tersebut, kita akan didekatkan dengan objek yang kita inginkan itu, sehingga kebutuhan yang dibutuhkan akan tercapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun