Mohon tunggu...
Rurin Elfi Farida
Rurin Elfi Farida Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Just a humanbeing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serenade Semesta

26 Januari 2022   05:58 Diperbarui: 26 Januari 2022   06:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pijar gulana mewarna semesta

dalam epik kehidupan para pendosa

mencari muka demi keberlangsungan nafas

semata

Ironi melilit setiap butiran janji

yang diobral habis bersama sejilat manis

tak ada rasa bersalah walau terikat sumpah

lihatlah

tak ada satu laku pun yang ditiru

hanya menunggu keberuntungan yang datang

tak tentu

Entah sampai kapan akan terus begitu

mungkin menunggu kiamat melaknat

pekat      

mengggapi mimpi dalam taubat

yang terlambat

basa basi yang terkungkung stagnasi

sungguh memuakkan 

para penjilat pemegang plakat

injak bijak di ketiak  rakyat

demi sebuah legalitas tak waras

atas nama kedamaian

di penjuru semesta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun