Foto Ahmad Ma'ruf (keputihan pada karang akibat perubahan iklim)
Sudahkah anda mengetahui tentang perubahan iklim? Perubahan iklim merupakan pola perubahan cuaca dari keadaan awalnya dan tidak akan kembali lagi ke keadaan semula. Yang biasa ditandai dengan kenaikan suhu permukaan bumi dan lainnya. Berbicara mengenai perubahan iklim, sebetulnya ini bukan fenomena baru. Melirik ke beberapa tahun lalu sudah sering terjadi perubahan iklim yang di akibatkan oleh beberapa faktor seperti pemanasan global, bertambahnya aktivitas manusia, efek gas rumah kaca (GRK) dan lain sebagainya. Hal ini dibuktikan dengan tenggelamnya beberapa pulau kecil di Pasifik, akibat dari naiknya permukaan air laut yang di sebabkan oleh perubahan iklim.
Sebenarnya perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan air laut dapat berpengaruh terhadap makhluk hidup, salah satunya adalah terumbu karang. Mengapa? Karena akibat dari perubahan tersebut dapat terjadi perubahan signifikan pada suhu air laut yang dapat berdampak buruk terhadap terumbu karang. Hal ini karena terumbu karang tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi. Sehingga karang akan mengalami kematian. Seperti di Australia terjadi keputihan pada karang yang telah diteliti oleh beberapa ahli, akibat dari perubahan iklim itu sendiri.
Perubahan iklim atau climate change bukannya hanya dapat merusak karang. Namun, dapat pula merusak ekosistem laut lainnya seperti ekosistem lamun, Plankton ataupun ekosistem mangrove. Seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu bertambahnya suhu permukaan laut dan keadaan cuaca yang berubah-ubah merupakan dampak dari kerusakan ekosistem. Sehingga organisme laut tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dan organisme tersebut akan mengalami degradasi (penurunan) atau bisa saja kematian masal pada organisme laut. Dengan kejadian tersebut tentu akan berakibat fatal bagi manusia. Sebab salah satu penyumbang oksigen dan sumber pangan terbesar bagi manusia adalah laut. Mengapa laut adalah salah satu penyumbang oksigen? Dikarenakan didalam laut terdapat fitoplankton (tumbuhan yang melayang-melayang di kolom air). Fitoplankton sendiri adalah penyumbang oksigen terbesar di bumi, selain dari pohon. Nah, jika diantara salah satu dari ekosistem laut mengalami degradasi, maka akan berdampak buruk bagi manusia sendiri.
Memang kebanyakan perubahan iklim sekarang banyak berdampak di darat, namun sebaliknya, akan berdampak lebih juga bagi organisme laut. Selama aktivitas manusia yang semakin berkembang, kebutuhan manusia yang bersifat instan dan bertambahnya efek gas rumah kaca bukan tidak mungkin hal tersebut akan terjadi. Selebihnya adalah Tuhan yang mengaturnya. Kita sebagai manusia hanya dapat menduga hal tersebut akan terjadi, tetapi semua itu adalah kehendak Tuhan. So, gunakanlah bahan-bahan yang ramah lingkungan agar kedepannya tidak dapat berdampak buruk bagi kita sendiri.
Yuk, peduli dengan lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H