Ajarkan juga terhadap anak tidak mudah gengsi. Menerima keberadaan orang tua, bersyukur dengan apa yang dimilikinya sehingga kelak dewasa secara mental dia akan tumbuh menjadi pribadi yang Tangguh.
Empat, latihlah mandiri
Mandiri banyak yang mengkonotasikan makan, mandi, sendiri. Mandiri artinya kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan tidak tergantung dengan orang lain. Wajib bagi orang tua untuk melatih anak mandiri. Dimulai dengan mandiri sendiri, makan sendiri, menyiapkan peralatan sekolah sendiri bahkan bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Setelah itu ajarkan mereka membantu orang tua dari hal-hal yang ringan seperti mencuci piring sendiri, menyapu halaman rumah, dan mencuci baju. Â Ajarkan pula ikut berpartisipasi di lingkungan masyarakat seperti mengajak mereka kerja bakti di lingkungan warga, mengikuti kegiatan agustusan, Â bersosialisasi dan bertegur sapa dengan tetangga.
Lima, beri tahu perbedaan gender dan masa baligh
Bersamaan dengan tumbuhnya Ananda maka penting bagi orang tua memberitahukan tentang masa baligh dan apa saja tanda-tandanya. Jangan sampai anak mengetahui dari film, atau video yang ia tonton yang justru akan memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan mereka.
Secara garis besar tanda-tanda masa baligh bagi laki-laki diantaranya : tumbuhnya jakun, mimpi basah, keluarnya rambut di bagian tertentu, suara bertambah besar, mempunyai ketertarikan pada lawan jenis.
Sedangkan bagi perembuan biasanya mengalami menstruasi, payudara bertambah besar, tumbuh rambut di bagian tertentu dan pinggul membesar. Tanda-tanda seperti ini hendaknya disampaikan dengan jelas dan tidak ada yang ditutup-tutupi sehingga anak memahaminya tanpa merasa penasaran.
Wasana Kata
Bapak dan Ibu, penting bagi kita mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak, karena pada dasarnya kita mempunyai harapan besar terhadap anak. Siapapun kita pasti menginginkan anak-anak menjadi sholih sholihah, berbakti kepada orang tua, sukses dan bermanfaat di masa depannya.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H