Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman adalah Guru Terbaik, Implementasi P5 Menjadi Pembelajaran Bermakna bagi Siswa

20 Oktober 2024   06:36 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil olahan kedelai menjadi tempe. Dokpri

Pembelajaran P5 adalah pembelajaran bermakna yang harus diimplementasikan pada di satuan Pendidikan. Semester satu ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban mengadakan lomba Implementasi P5. Bagaimana penerapan P5 dan seperti apa modul yang dibuat dalam semester ini.

Lomba ini disambut baik oleh semua satuan Pendidikan, termasuk di Sekolah saya. Semester ini mengangkat tema kewirausahaan. Kewirusahaan ini bertujuan untuk memberi wawasan murid tentang bagaimana cara berwirausaha kelak dewasa nanti.

Kebetulan saya sebagai penanggung jawab proyek kegiatan ini. Sebelumnya kepala sekolah mengajak rapat untuk melaksanakan pembelajaran P5. Dalam rapat tersebut kita membahas tentang apa yang akan kita angkat menjadi proyek dalam lomba, tema dan bagaimana modul yang kita buat.

Di dalam P5 ada beberapa tema yang bisa dipilih untuk tingkat SD yaitu Gaya hidup berkelanjutan, Kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa Raganya, Suara Demokrasi, dan Kewirausahaan.

Dalam rapat tersebut kami menyepakati dengan tema kewirausahaan dengan proyek membuat olahan dari bahan dasar kedelai yaitu tempe dan sule. Mengapa kami memilih kewirausahaan?

Kami melihat di lingkungan sekitar sekolah dan sebagian besar wali murid berpenghasilan petani. Bulan ini memasuki masa panen kedelai. Kami melihat potensi ekonomi di wilayah sekitar agar lebih maju, dari penghasil kedelai bisa meningkat untuk menjadi produsen tempe.

Kami memberikan pengalaman bermakna bagi anak, suatu saat mereka akan menjadi orang dewasa menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Mengembangkan potensi yang dimiliki di lingkungan mereka dapat membangun dan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya.

Saat pemilihan bahan kedelai yang baik. Dokpri
Saat pemilihan bahan kedelai yang baik. Dokpri

Dari situlah kami memilih proyek pembuatan tempe untuk kewirausahaan pada pembelajaran P5 di semester satu ini.

Apa saja manfaat dari proyek ini?

  •  Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga sekolah dan masyarakat yang aktif
  • Dapat meningkatkan perekonomian kerakyatan di masa mendatang.
  • berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara katif dan berkelanjutan
  • Mengembagkan ketrampilan, sikap dan pengetahuan
  • Melatih kemempuan memecahkan masalah dalam beragam situasi belajar
  • Memerlihatkan tanggungjawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai bentuk hasil belajar
  • Menghargai prosses belajar dan bangga dengan hasil belajar yang telah dicapainya secara optimal

Adapun modul pelaksanaan pembelajaran yang kami buat sebanyak 16 pertemuan diantaranya sebagai berikut

Anak-anak melihat langsung tanaman kedelai. Dokpri
Anak-anak melihat langsung tanaman kedelai. Dokpri

Pertama, mengenalkan tanaman kedelai

Kami mengajak anak-anak pergi ke sawah melihat langsung tanaman kedelai. Kebetulan ada yang sudah mulai di panen, sehingga kami dapat berinteraksi langsung dengan pemilik sawah.

Kami beri kesempatan para siswa menanyakan secara langsung kepada pemilik sawah sepert : bagaimana cara menanam kedelai, cara pemeliharaannya, umur berapa kedelai bisa di panen, apa saja hama kedelai dan lain sebagainya.   

Bahkan mereka bisa turun secara langsung ke sawah untuk ikut memanen kedelai, karena sebagian besar dari mereka belum tahu tanaman kedelai.

Kedua, menyampaikan kandungan nutrisi dan vitamin pada kedelai

Anak-anak suka makan kedelai, bahkan ada yang mengaku tiada hari tanpa tempe, karena tempe adalah makanan fovoritnya. Lalu apa saja kandungan yang ada pada kedelai.

Pada pertemuan berkutnya kita menyampaikan kandungan nutrisi yang ada pada kedelai. mengandung, kalori, air, protein, lemak, karbohidrat, serat dan gula.

Selain itu juga mengandung vitamin diantaranya vitamin K 1 yang terdapat pada kacang-kacangan, vitamin B9 baik untuk kehamilan, tembaga yang baik untuk kesehatan jantung, fosfor untuk pertumbuhan tulang.

Kegiatan pengemasan kedelai. Dokpri
Kegiatan pengemasan kedelai. Dokpri

Ketiga, menyampaikan manfaat kacang kedelai bagi kesehatan

Pada pertemuan berikutnya guru menyampaikan tentang manfaat kedelai bagi kesehatan. diantaranya :

  • Menurunkan risiko kanker
  • Menjaga kesehatan tulang
  • Mengontrol penyakit gula
  • Melancarkan sirkulasi darah
  • Menjaga kesehatan pencernakan
  • Jantung lebih sehat
  • Menjaga kesehatan kulit
  • Menguatkan akar rambut
  • Memperbaiki kualitas tidur

Keempat, Mendatangkan nara sumber produsen tempe

Pada pertemuan berikutnya kami mendatangkan nara sumber produsen tempe, Pak Nardi Namanya. Pak Nardi  sudah hampir sepuluh tahun membuat tempe, hasilnya dibawa ke pasar tradisional dekat rumahnya.

Dengan santai dan penuh humoris Pak Nardi menjelaskan kepada anak-anak bagaimana proses pembuatan tempe, mulai dari perebusan, perendaman, pengukusan hingga pengemasan tempe.

Semua dijelaskan sangat detail sehingga anak-anak antusias mendengarkannya, bahkan ingin segera mempraktikkan bagaiman cara membuat tempe.

Kedelai setelah dikukus, didinginkan. Dokpri
Kedelai setelah dikukus, didinginkan. Dokpri

Kelima, praktik membuat tempe

Saat praktik kami memerlukan jam pelajaran yang cukup panjang, untuk itu ada waktu dua hari kami melakukan proyek ini.

Hari pertama digunakan untuk merebus tempe, kemudian peremdaman hingga 24 jam. Setelah direndam selama 60 menit, anak-anak pun mempunyai tugas mengelupas kulit kedelai dengan cara diremas-remas, hingga kedelai pecah menjadi dua.

Kulit kedelai dibersihkan, dibilas  beberapa kali hingga kelupasan kulit mengapung untuk dibuang. Setelah itu kedelai dikukus selama 60 menit.

Keenam, pengemasan

Tahab berikutnya adalah pengemasan. Setelah kedelai dikukus kemudian didinginkan selama kurang lebih dua jam, maka kedelai siap diberi ragi. Setiap 1,5 kg kedelai maka cukup diberi ragi tempe 1 sendok makan.

Kemarin kita membuat 5 kg kedelai sehingga kurang lebih ada 3 sendok makan ragi yang dicampurkan hingga merata.

Setelah peragian, saatnya mengemas dalam plastik atau daun pisang, sesuai selera. Dengan semangat anak-anak bekerja sama untuk mengemas, ada yang dikemas dengan palstik, ada yang dikemas dengan daun pisang.

Kegiatan ini cukup menyenangkan, pembelajaran langsung dan kontektual yang dapat dilakukan anak-anak.

Hasil olahan kedelai menjadi tempe. Dokpri
Hasil olahan kedelai menjadi tempe. Dokpri

Ketujuh, melihat hasil

Setelah tempe dikemas, maka ditata dengan rapi didiamkan selam dua malam, maka tempe siap dijadikan aneka olahan sesuai selera.

Untuk menikmati hasil jerih payah anak-anak setelah melakukan roses Panjang sesuai tahapannya, saatnya anak-anak mengolah tempe.

Untuk memudahkannya kami menyediakan penggorengan dan kompor.  Kamipun membuat tempe goreng yang siap untuk menjadi lauk saat istirahat tiba. Anak-anak pun makan bersama dengan lauk tempe goreng yang dibuatnya sendiri.

Bapak dan Ibu, kegiatan pembelajaran P5 adalah suatu kegiatan yang bisa memberikan edukasi langsung terhadap anak, memberikan pembelajaran lebih bermakna, dan strategi dalam meningkatkan kualitas Pendidikan.

Selain itu P5 mempunyai tujuan utama yaitu merangsang minat belajar siswa, dan menghasilkan lulusan yang berkompeten di era globalisasi ini.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.


Referensi:

https://www.detik.com/sumut/berita/d-6974450/apa-itu-p5-dalam-kurikulum-merdeka-ini-arti-tujuan-tema-dan-contohnya.

https://www.halodoc.com/artikel/kandungan-nutrisi-dan-manfaat-kedelai-untuk-kesehatan-tubuh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun