Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mungkinkah Pembelajaran P5 dapat Meningkatkan Pendidikan Karakter?

20 September 2024   21:02 Diperbarui: 21 September 2024   19:51 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tk Al-iman sedang membuat tempe pada pembelajaran P5. Gambar dari: majalah suara pendidikan

"Bu, bagaimana mungkin pembelajaran P5 dapat meningkatkan pendidikan karakter"?

"Kita kan mau buat olahan kedelai menjadi tempe, kenapa juga hars ada karakternya"?

Adalah pertanyaan yang muncul saat kami dewan guru menyepakati untuk mengambil tema kewira usahaan pada kegiatan P5 semester ini.

Pada semester 1 tahun pelajaran 2024/ 2025 ini saya dan Tim pengembang Kurikulum menyepakati tema kewirausahaan dengan  proyek membuat tempe dan susu kedelai.

Terlebih dulu saya menyampaikan latar belakang mengapa memilih olahan kedelai? Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan antara lain,

  • sebagian besar penduduk di lingkungan sekolah adalah petani.
  • musim panen tahun ini adalah kedelai
  • kedelai menjadi olahan makanan yang lebih sering dijumpai di warung atau di pasar
  • tempe dan susu kedelai bisa diolah secara konvensional tanpa harus menggunakan mesin modern.

Dari alasan dan pertimbangan di atas kami menyepakati untuk membuat produk dari bahan olahan kedelai, yang mudah di dapat dan mudah pula mengolahnya.  

Menjawab pertanyaan di atas maka bisa dipahami bahwa tujuan dari kegiatan P5 atau penguatan program profil pelajar Pancasila adalah mengimplemntasikan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenalkan kepada anak secara langsung tanaman kedelai yang menjadi bahan dasar tempe. Dokpri
Mengenalkan kepada anak secara langsung tanaman kedelai yang menjadi bahan dasar tempe. Dokpri

Lalu seperti apa korelasinya antara p 5 dengan Pancasila. Dalam P5 ada enam dimensi yang bisa di terapkan dalam pembelajaran. Enam dimensi itu adalah beriman, dan bertakwa pada Tuhan yang Esa dan berahlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis.

Diri keenam dimensi tersebut kita harus menentukan dalam sebuah proyek yang akan kita lakukan apa saja yang bisa ditanamkan pada anak. Nah dalam satu proyek pembelajaran tentu akan ada beberapa dimensi yang saling terkait.

Misalnya dalam proyek yang kami angkat untuk membuat olahan kedele menjadi tempe secara tidak langsung akan muncul beberapa dimensi antara lain : beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, gotong royong, kreatif dan bernalar kritis.

Dalam proyek ini kami menyiapkan modul yang menjadi rancangan pembelajaran, Sehingga diharapkan keempat dimensi yang telah kami canangkan terwujud.

Berikut penjelasannya ;

Tanaman kedelai yang subur, bukti anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Gambar: berita Bojonegoro
Tanaman kedelai yang subur, bukti anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Gambar: berita Bojonegoro

Dimensi beriman bertakwa kepada tuhan yang maha Esa.

Langkah awal pada pembelajaran ini adalah kita mengenalkan pada anak tentang bahan dasar kedelai. Kita bisa mengenalkan kepada anak tentang rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Anak akan kita ajak ke sawah untuk melihat secara dekat tanaman kedelai yang subur.

Semua yang kita lihat adalah ciptaan Allah SWT. Kita tanamkan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang menciptakan segala yang ada di bumi, segala macam tanaman, buah-buahan juga lingkungan sekitar yang selama ini kita huni. Semua adalah ciptaan tuhan yang pantas kita syukutri.

Dimensi gotong royong

Saat melakukan proyek anak akan dibuat kelompok. Masing-masing kelompak akan bertanggung jawab dengan proyeknya, bagaimana cara merebus kedekai, membersihkan kulitnya, mengukus dan memberi ragi serta mengemasnya.

Semua butuh kolaborasi dan kebersamaan sesama anggota kelompok. Dibutuhkan gotong royong dan kerja sama yang baik. Dari situlah karakter anak bisa ditanamkan, menghormati, menerima pendapat dan saling membantu adalah nilai-nilai karakter yang bisa dibangun melalui pembelajaran P5.

Dimensi bergotong royong dalam pembelajaran P5. Sumber: ANTARA Foto
Dimensi bergotong royong dalam pembelajaran P5. Sumber: ANTARA Foto

Dimensi kreatif

Kreatif adalah salah satu bentuk yang bisa dilihat dari kegiatan ini, aktif dan kreatif menjadi satu kesatuan yang bisa muncul  pada perilaku anak. Apakah dia aktif dalam melakukan proyek ini.

Dimensi kreatif ini diharapkan dapat menanamkan anak untuk menghasilkan karya yang orisinil, bermakna, bermanfaat dan berdampak pada lingkungan sekitar. Mereka harus bisa berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru serta dapat memberikan solusi inovasi terhadap masalah yang mereka hadapi.

Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan memodifikasi ide-ide yang sudah ada. Mereka mampu melihat masalah dari berbagai perspektif dan menghasilkan solusi yang inovatif dan orisinil. Dalam konteks pendidikan, pelajar kreatif biasanya memiliki kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang unik dan memikat.

Dengan proyek ini diharapkan anak-anak akan mucul ide-ide kreatifnya sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang inovatif di masa depannya.

Input sumber gambar tempe  dari detik.com
Input sumber gambar tempe  dari detik.com

Dimensi bernalar kritis

Membuat pyoyek tempe dan sule yang saat ini sedang berlangsung dan masih dalam proses pembelajaran tahab dua yaitu tentang mengenal kandungan kedelai juga kemanfaatannya bagi kesehatan.

Dari paparan yang sudah saya sampaikan di kelas, anak-anak dapat memahami kandungan vitamin dalam kedelai. Bahkan mereka sangat antusias ingin mengetahui kandungan apa saja yang ada dalam  kedelai. Mereka sudah akrab dengan bahan makanan dari olahan kedelai, seperti tempe, tahu, juga sule. Namun tidak tahu apa saja kandungan di dalamnya.

Bahkan ada yang menyampaikan bahwa setiap hari sarapannya dengan tempe goreng juga tahu. Selain mereka suka dengan tempe ternyata ada nutrisi yang mereka peroleh seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, mineral, dan vitamin B komplek.

"Bu, lalu bagimana manfaatnya bagi kesehatan jika saya makan tempe atau sule Bu" tanya Afifah murid kelas 5.

Selain mengandung vitamin kedelai juga banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya untuk menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan kesehatan tulang, mengurangi kolestrol jahat, mengontrol gula darah, dan  mengurangi risiko kanker.

Dari tanggapan yang disampaikan Afifah,  sudah timbul pertanyaan yang bernalar kritis, mereka mampu memperoleh informasi dan gagasan dan mampu menganalisis penalaran orang lain.

Dari situ mereka dapat mengambil keputusan yang berdasarkan informasi dan analisis yang mereka miliki. Bagi yang tidak suka tempe atau tahu akan mempertimbangkan alternative makanan yang ia suka namun tetap berbahan dari kedelai.

Mereka akan berkreasi membuat olahan yang mereka suka, namun tetap dari bahan kedelai, dari situlah bernalar kritis siswa akan tumbuh dan bisa menjadi solusi alternative yang bisa mereka lakukan.

Wasana kata

Pembelajaran Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila dapat diimplementasikan dalam sebuah proyek dengan tema yang sudah disepakati dalam satuan Pendidikan. Setiap dimensi akan selalu muncul dalam tahab pembelajaran.

Hal itu akan menjadi tolok ukur dalam asesmen, secara tidak langsung anak akan mengimplementasikan sila-sila Pancasila melalui dimensi yang sudah dibangun sejak awal.

Sehingga Pendidikan karakter tidak bisa dipisahkan dengan pembelajaran P5, karena di sana akan belajar bagaimana mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagaimana mereka hidup bergotong royong, saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun