Sepanjang perjalanan pulang saya bertanya pada si Bungsu,
"Nak, apa yang kamu tahu tentang ketoprak tadi?",
"Cerita zaman dulu yang dimainkan orang dan pakaiannya jawa, bahasanya juga Jawa", Jawab Si Bungsu menarik kesimpulan dari apa yang dia lihat.
Benar, ketoprak adalah budaya seni tempo dulu, yang saat ini sudah jarang orang mengenalnya.
Untuk itu penting kita sebagai orang tua, guru juga masyarakat mengenalkannya kepada anak-anak supaya budaya Jawa yang penuh filosofi ini bisa tetap lestari di sepanjang zaman.
Lalu seperti apakah kita mengenalkan budaya daerah kepada generasi muda.
Satu, ajak anak dan dampingi saat menonton
Budaya daerah sebenarnya masih ada di sekitar kita seperti, wayang kulit, ludruk, ketoprak dan lain-lain, namun keberadaannya sudah tidak banyak diminati oleh kaum muda zaman now. Apalagi anak-anak. Mereka bahkan tidak tahu seperti apa bentuk wayang, ketoprak dan yang lain.
Seperti ilustrasi di atas anak saya bahkan tidak pernah tahu apa itu ketoprak. Jika hal ini dibiarkan terus lama-lama budaya Jawa ini akan punah karena generasi mudanya tidak tertarik dengan kesenian daerah seperti ini.
Untuk mengenalkan lebih dekat maka ajak anak untuk menonton pertunjukan kesenian daerah yang ada di sekitar kita. Dengan demikian mereka akan tahu seperti apa bentuk kesenian tersebut. Saat menonton kita bisa menyampaikan pesan yang ada dalam kisah yang dimainkan.
Ada pesan moral yang disampaikan pada penonton, dengan gayanya yang khas dan menghibur mereka sebenarnya memberikan edukasi pada masyarakat untuk menghindari perilaku sombong, angkuh dan menang sendiri. Sebaliknya mengajak masyarakat untuk berlaku guyup, rukun, rendah diri dan saling menghormati.