Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Membuang Bayi yang Lahir Selasa Kliwon, Mitos?

8 Agustus 2024   05:56 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:56 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetangga yang menemukan bayi. Dokumen pribadi

Malam ini suasana sepi, bisingnya kendaraan meramaikan jalan raya yang tak pernah alpa dari lalu lalang kendaraan beroda empat, truk bahkan Bus Hariyanto jurusan Jakarta tak pernah absen.

Setelah menghadiri acara rapat pengurus majlis taklim saya pun bergegas pulang, namun di tengah perjalanan tiba-tiba saya dikagetkan dengan suasana yang tak biasa. Karena penasaran saya pun menghampiri dan ikut menyaksikan adegan yang tak biasa itu.

"Alhamdulilah, aku nemu bayi, gantenge le,,,"

"Mugo-mugo mbesuk dadi wong pinter, slamet donyo lan akhirate",

Ada sepasang suami istri yang baru saja melahirkan anak pertama. Sepulang dari rumah sakit neneknya berpesan. Sebelum masuk rumah bayinya dibuang dulu di pluruhan(tempat sampah).

Menurutnya anak pertama yang lahir di hari Selasa Kliwon akan mengalami kesialan dalam hidupnya. Untuk menghilangkan bala'nya maka bayi harus dibuang dulu supaya hilang kesialannya.

Sehingga malam itu tetangganya menyiapkan cikrak untuk wadah bayi saat dibuang. Selain itu menyiapkan tebu ireng dan jadah di sebelahnya bayi. Tebu ireng simbol dari tolak balak untuk memghilangkan kesialannya. Sedangkan jadah sebagai simbol kemakmuran dan rezeki.

Diharapkan setelah melakukan tradisi ini kesialannya akan hilang dan sebagai gantinya akan mendapat kemakmuran dan rezeki yang melimpah.

Bayi mungil yang baru berusia 3 hari. Dokpri
Bayi mungil yang baru berusia 3 hari. Dokpri

Hari Selasa dalam Islam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun