Dalam pembukaannya Camat Singgahan Bapak Cahyadi Wibowo, S.H menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya Musabaqoh Tilawatil Qur'an ini diharapkan Kota Tuban sebagai bumi wali dapat mempertahankan eksistensinya dalam membumikan alqur'an.
Jika masyarakat dapat menjadikan alquran sebagai petunjuk, maka akan membawa keberkahan dalam hidupnya. Membaca Alquran akan mengalir pahala bagi pembacanya maka diharapkan bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tumbuh masyarakat yang thoyyibatun wa rabbun ghofur.
Saya kebetulan panitia di cabang maqalah Al-quran, salah satu cabang musabaqoah yang menitikberatkan pada kemampuan menulis dengan mengeksplorasi isi kandungan Al-Qur'an.
Terdapat beberapa ketentuan dalam cabang maqalah ini diantaranya, Tema tulisan "Alqur'an dan politik kekuasaan". Panjang tulisan minimal  4000 kata, disertai dengan rujukan, karya orisinil, durasi waktu 7 jam, bahasanya ilmiah popular, setelah selesai peserta akan mempresentasikan karyanya dan menjawab pertanyaan dari dewan Yuri.
Yang menarik dari cabang tersebut adalah dewan jurinya alumni musabaqah yang sudah menjuarai di tingkat nasional pada tahun 2022 yang lalu. Bu Yayuk, namanya. Masih muda dan berkompeten di bidang kepenulisan.
Beliau mengikuti musabaqah cabang maqalah ini sejak tahun 2017 dan menjuarai di tingkat Kabupaten. Kemudian tahun 2019 juara di tingkat Provinsi dan yang terahir beliau menjadi juara tingkat Nasional. Â
Bapak dan Ibu, Musabaqah Tilawatil qur'an adalah kegiatan bermakna yang berdampak pada peningkatan ukhuwah Islamiyah antar anak bangsa. Dengan tujuan meningkatnya pemahaman, dan pengamalan isi kandungan alquran, dan melestarikan seni dan budaya yang bersumber dari Al-qur'an.
Pergi ke mekah untuk Berhaji
Jangan lupa menikmati kurma sukari
Musabaqoh Tilawatil Qur'an ajang bergengsi