Hari ini adalah upacara bendera untuk pertama kalinya setelah liburan semester. Sebelumnya belum ada yang ditunjuk sebagai petugas upacara maka kami para guru secara sepontan menawarkan pada anak-anak yang siap menjadi petugas upacara.
"Anak-anak sekarang waktunya upacara, ayo siapa yang terbiasa menjadi petugas upacara, silahkan ke depan mengambil perangkat upacara dan kelengkapannya",
Anak-anak masih ragu dan tidak ada yang maju. Setelah kuulangi lagi "Ayo pilih sendiri mau menjadi petugas apa disilahkan, Bu guru tidak akan menunjuk, silahkan pilih sendiri sesuai kemampuan kalian",
Beberapa anak maju dan mengambil perangkat upacara, ada teks pembukaan UUD 1945, teks janji siswa, teks pembaca doa, pengibar bendera dan lain-lain. Ahirnya hari pertama masuk bisa melaksanakan upacara bendera dengan tertib dan hidmat.
Hal yang membanggakan adalah ternyata anak-anak dengan senang hati bersedia menjadi petugas, tanpa merasa keberatan atau terpakssa melakukannya. Padahal sebelumnya tidak latihan.
Ini menunjukkan kedewasaan seorang anak, bahwa menjadi petugas adalah tanggung jawab mereka. Pun juga karena mereka sudah mempunyai kepercayaan diri untuk tampil di depan umum. Â
Menumbuhkan keberanian pada siswa harus dimulai dengan  menumbuhkan rasa percaya diri. Membangun rasa percaya diri pada anak tidak mudah, mereka terkadang terkendala dengan rasa minder, merasa dirinya tidak mampu melakukannya, padahal mereka belum mencobanya.
Berikut ini hal yang dapat menumbuhkan percaya diri pada anak
Pertama, menyampaikan pentingnya bisa tampil di depan umum
Saat pembelajaran di awal semester seperti biasa anak-anak yang ditunjuk menjadi petugas upacara, mereka saling menghindar bahkan saat mendapat tugas ada yang sengaja tidak masuk sekolah karena alasan yang dibuat-buat seperti sakit, keperluan keluarga dan lain-lain.
Padahal sebenarnya mereka hanya menghindari menjadi petugas upacara karena merasa kurang mampu. Lagi-lagi mereka belum mencobanya, namun sudah menyimpulkan jika ia tidak bisa melakukannya.