Untuk itu guru perlu menyampaikan bahwa suatu saat mereka dituntut tampil di depan umum. Jika tidak pernah mencobanya maka tidak akan pernah berani. Satu-satunya kesempatan latihan tampil di depan umum adalah saat menjadi petugas upacara.
Pada saat upacara semua Bapak dan Ibu guru serta semua murid akan menyaksikan bagaimana tampilan anak menjadi petugas upacara. Kesempatan inilah yang harus dilakukan secara maksimal sebagai bentuk latihan mengembangkan diri menjadi karakter yang berani dan percaya diri. Â
Kedua, berani mencobaÂ
Menumbuhkan sikap percaya diri bisa dimulai dari berani mencoba. Memberikan tugas terhadap anak baik saat upacara bendera atau kegiatan lain adalah tahapan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Sebaiknya anak menerima tugas tersebut dan berani mencoba. Saat menerima tugas maka abaikan apakah nanti bisa atau tidak, apakah benar atau salah yang terpenting anak mau mencoba dahulu.
Contoh, pada hari senin saat upacara bendera minggu lalu, Elhazima, siswa kelas 4 diberi tugas membaca teks Undang-Undang Dasar 1945. Baginya tugas itu baru pertama kali dilakukan.
Saat menanyakan kepada saya: "Ma, nanti saya bisa tidak ya",
Jawab saya: "Bisa, pokoknya gak usah ndredek", jawabku menyemangati si Bungsu.
Bagi Elhazima, tugas ini baru pertama kalinya, untuk itu saat di rumah saya sarankan untuk belajar membaca teks Undang-Undang secara lantang dan tidak boleh salah.
Walhasil diapun bisa tampil menjadi petugas upacara dengan lancar, hanya saja suaranya kurang lantang dan keras. Namun pantas diapresiasi karena baru kelas 4 tapi sudah punya keberanian  tampil di depan umum.
Ketiga, belajar secara maksimal
Saat anak diberi tugas dari guru, sebaiknya belajar secara maksimal apa yang menjadi tugasnya. Seperti saat ini menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, banyak perlombaan yang akan diadakan oleh panitia PHBN(peringatan Hari Besar Nasioanal).