Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Makan Bubur Sum-Sum dapat Menghilangkan Capek Pasca Mantu?

9 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 9 Juli 2024   19:30 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Bubur sum-sum pasca mantu bisa menghilangkan pegal dan capek. Gambar dari sayurbox.com

Alhamdulillah acara mantu berjalan lancar dan sukses, semua berkat karunia Allah Subhanahu wa ta'ala dengan  dibantu  semua rewang atau landang.

Mereka bekerja sama bahu membahu, saling kompak sat set wat wet, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Bagi pembaca yang sudah berpengalaman melangsungkan Walimatur Arsy atau mantu sudah merasakan bagaimana pasca acara, pasti badan terasa nano-nano, capek, pegel, letih dan loyo. Maklum saja tenaga dan pikiran tercurah jauh hari sebelum pelaksanaan.

Beberapa bulan sebelumnya sudah mempersiapkan segala sesuatu terkait pelaksanaan mantu, mulai mencari dekorasi, catering, sound system, rewang masak(landang), undangan, penerima tamu, sofenir dan masih banyak lagi yang mungkin pembaca sangat paham bagaimana riwuhnya acara resepsi pernikahan.

Semua yang terlibat saat pelaksanaan resepsi, sebelum dan sesudahnya tentu mempunyai keluhan yang sama yaitu sama-sama capek. Nah untuk menghilangkan semua itu juru masak membuat bubur sum-sum.

Menjadi kebiasaan juga adat di daerah saya setelah mantu maka yang tidak boleh ketinggalan  membuat bubur sum-sum. Menurut juru masak bubur sum-sum dibagikan kepada semua landang atau panitia dengan maksud menghilangkan rasa pegal dan capek setelah beraktifitas berhari-hari.

Foto pernikahan dengan para landang. Dokpri
Foto pernikahan dengan para landang. Dokpri

Bubur sum-sum terbuat dari tepung beras yang direbus dengan air santan hingga mengental. Cara  makannya ditambah dengan juruh (gula jawa yang direbus). Selain menjadi adat, mitosnya landang atau rewang setelah menyantap bubur sum-sum badan kembali fit dan rasa capek segera hilang.

Selain membuat bubur sum-sum ada lagi yang tidak ketinggalan yaitu acara sepasar sekaligus tutup gedek(dinding yang terbuat dari anyaman bambu)

Juru masak membuat buceng  atau tumpeng dengan lauk pauk secukupnya. Ambeng ini dimaksud untuk menandai bahwa acara mantu sudah selesai. Mengundang beberapa  tetangga hadir untuk bersama-sama berdoa yang dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat setempat.

Begitulah adat istiadat di daerah saya. Setiap daerah tidak sama, namun begitu semua mengandung makna dan filosofi. Selama tidak bertentangan dengan aqidah dan keyakinan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa semua dilakukannya sah-sah saja sebagai bentuk ihtiyar.   

Demikian juga saat prosesi temu manten, ada hal-aha yang juga perlu disiapkan.  Saya sendiri  orang Jawa maka prosesnya pun mengikuti adat Jawa.

Saya menyiapkan apa yang sudah disampaikan perias pengantin, "Biasanya kalau adat Jawa, Ibu harus menyiapkan kembar mayang, uter, beras kuning, uang recehan, telur dan kembang setaman", ujar perias pengantin kepada saya.

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan untuk prosesi temu manten.

Kembar mayang dibuat oleh Pak Istomo. Dokpri
Kembar mayang dibuat oleh Pak Istomo. Dokpri

Membuat kembar mayang

Kembar mayang terbuat dari pohon pisang yang masih kecil lengkap dengan daunnya. Kemudian dirangkai dan  dihias dengan janur (pucuk daun kelapa muda). Unsur yang ada pada kembar mayang anatar lain pecut-pecutan, untiran, keris, walang-walangan dan kupat luar. Anyaman janur yang menghiasinya dibuat penuh filosofi

Tidak semua orang bisa membuat kembar mayang. Hanya orang-orang yang sudah ahli yang bisa membuatnya.Saya sendiri mempercayakan seseorang dengan membayar sejumlah uang.

Kembar mayang melambangkan mekarnya bunga pinang, makna yang terkandung di dalamnya adalah mengantarkan seseorang pada kehidupan baru di dalam masyarakat sehingga diharapkan kedua calon pengantin dapat hidup dan berbakti di masyarakat.

Empat buah kembar mayang yang akan dibawa oleh dua anak perempuan yang masih perawan dan dua laki-laki yang masih jomblo. Dua perempuan akan beriringan di samping pengantin putri dan dua orang lagi di samping pengantin putra. Mereka  berjalan mengapit iringan manten  saat dipertemukan.   

Sumber gambar uter dari IG Ariestawahyu
Sumber gambar uter dari IG Ariestawahyu
Membuat uter

Uter adalah anyaman janur kuning yang dibuat seperti bentuk tas. Uter biasanya diisi dengan jajanan seperti rangginang, jadah, jenang, onde-onde atau jajanan apapun yang ada saat mantu.

Dua buah uter ini sebagai syarat temu manten, perias pengantin muterin pengantin sambil bawa uter dua kali. Setelah itu  pengantin putri mencuci kaki pengantin pria diatas bokor yang sudah disediakan lengkap dengan telur, bunga setaman dan kendi yang berisi air.

Setelah upacara adat yang dipimpin oleh perias pengantin, kedua pengantin menuju tempat pelaminan bersama dengan orang tua dan besan.

Duduk di singgasana bak ratu dan raja. Semoga kebahagiaan menyertai temanten berdua hidup rukun, Sakinah mawaddah wa rahmah. Amiin

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun