Mengikuti workshop dalam rangka meningkatkan kompetensi kita sebagai guru mutlak dilakukan. Karena guru harus bisa bergerak dan menggerakkan bagi komunitasnya.
Kemendikbudristek, Mas Nadiem Makarim sudah memberikan perubahan dengan jurus barunya dalam mentransformasi Pendidikan salah satunya  melalui kurikulum merdeka belajar.
Dalam kurikulum merdeka ini kita sebagai guru dituntut untuk bisa merubah paradigma lama tentang Pendidikan dan belajar. Saat ini kurikulum merdeka atau kurmer sudah mendesain perangkat yang bisa mengantarkan Pendidikan Indonesia ke arah yang lebih maju.
Tantangan zaman menuntut kita untuk bisa mengupgrade diri dalam rangka meningkatkan kompetensi, termasuk saat saya mengikuti workshop Upgrading pendekar yang diadalan oleh BBGP Jawa timur.
Workshop ini berbeda dengan workshop yang saya ikuti selama ini, sebelumnya kita sering mengikuti workshop tentang kurikulum, modul ajar, perangkat pembelajaran atau tentang implementasi kurikulum merdeka.
Kali ini workshop tentang pembuatan pelatihan yang akan dilaunching BBGP Jawa Timur dengan 12 jurus andalannya. Kegiatan workshop kali benar-benar menguras pikiran dan tenaga karena bentuk pelatihan harus benar-benar lolos saat uji keterbacaan para pakar di bidangnya.
Untuk itu para peserta diharapkan menyempurnakan dalam membuat moderasi, silabus, modul ajar dan bahan tayang yang harus diselesaiakan tanggal 16 Mei 2024.
Di sela-sela mengikuti kegiatan workshop, kami para peserta  meluangkan waktu untuk bersantai sejenak menikmati indahnya kota Surabaya di pagi hari dengan jalan pagi bersama teman-teman.
Bagi peserta yang jauh dari kota Surabaya mengikuti workshop kali ini sekaligus ingin menikmati indahnya kota sekaligus  berselancar di kota yang terkenal dengan udaranya yang panas dan padat penduduk.
Pagi itu kami bersama satu komisi, jalan pagi menyusuri trotoar menuju Balai Kota Surabaya. Kami datang dari perwakilan seluruh kota di Jawa Timur, Ada yang dari Blitar, Sampang, Probolinggo, Bondowoso, Tuban, Madiun, dan kota lainnya.
Peserta yang heterogen inilah yang akan menfinalkan materi pelatihan yang akan diusung oleh BBGP dalam rangka meningkatkan kompetensi guru di Jawa timur.
Dalam satu kelompok tentu tidak sama persepsi setiap anggota namun kami menyadari bahwa kami ibarat burung yang hanya mempunyai satu sayap. Tidak akan bisa terbang tanpa bantuan sayap lain.
Sayap  lain itulah kerja sebuah tim dalam kelompok. Tidak ada yang menonjol juga tak ada yang lebih pandai karena kita adalah sama-sama belajar untuk saling menghargai kerja orang lain. Taka da yang lebih pintar, karena sepandai apapun kita hanyalah seekor burung yang mempunyai satu sayap.
Terima kasih Bapak Slamet Supiyadi, M.Pd. nara sumber workshop pada materi Penyelesaian Perangkat Pelatihan Upgrading  PENDEKAR  yang menyampaikan materi hari kedua telah memberikan renungan rohani pada peserta workshop terkait falsafah kerja dalam satu tim.
Pada intinya cara kerja finalisasi kali ini adalah kerja tim, tidak ada yang harus mendominasi, semua bekerja menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing, karena burung tak akan bisa terbang hanya dengan satu sayap.
Salam sehat selalu, Â semoga bermanfaat.