Beruntung ada KartiniÂ
Mungkin jika tidak pernah mengenal sejarah bagaimana perjuangan Kartini, mungkin hidup para wanita yang semodernini disangkanya kehendak alam. Bahkan jika tidak ada Kartini  apakah perempuan-perempuan berkesempatan mengenyam Pendidikan seperti sekarang. Â
Beruntung ada Kartni
Jika bukan kartini apakah perempuan  bisa menjadi guru, pegawai, karyawan pabrik, pengusaha, bahkan menjadi presiden. Sekarang perempuan bebas menentukan wanita karier sesuai yang diinginkan, bebas menduduki jabatan sesuai kemampuannya.
Beruntung ada Kartini
Dahulu perempuan hanyalah konco wingking, yang bertugas, di dapur, Kasur dan sumur. Perempuan hanya bertugas ngopeni anak, memasak untuk suami, membersihkan rumah dan hal-ahal yang berkaitan dengan kerumahtanggaan. Â Karena hanya bertugas di bagian belakang maka tak perlu berpendidikan tinggi.
Beruntung ada Kartini
Di zaman penjajah, yang berhak mengenyam pendidikan hanyalah orang-orang priyayi, putra bupati dan mereka anak-anak penguasa. Kartini kecil melihat ketimpangan dan ketidakadilan atas perlakuan perempuan. Kaum perempuan tidak pernah dilibatkan apapun bahkan tak berhak berpendidikan.
Beruntung ada Kartini
Orang tua begitu mengunggulkan para laki-laki, adanya perempuan tak pernah direken(tak pernah diperhatikan). Orang zaman dulu, saat mempunyai anak perempuan yang sudah kelihatan gede maka segera dicarikan bojo. Apakah perempuan itu tahu siapa calon suaminya?
Beruntung Ada Kartini
"Perempuan dulu manut saja apa kata Bapak", kenang nenekku saat dirinya dijodohkan dengan orang yang tidak dia kenal bahkan umur kakek saat itu terpaut 26 tahun dari usia nenek.
"Apakah nenek cinta", tanyaku waktu itu
Nenek hanya tertawa terkekeh, karena dia tidak tahu apa itu arti cinta. Yang dia tahu setelah bersuami maka kewajibannya adalah melayani suami dengan sepenuh hati. tidak boleh melawan suami, karena dosa.
Beruntung ada Kartini
Wanita bisa bersekolah, bisa memilih, bisa bergerak, bisa bekerja, bisa menentukan nasibnya. Bukan jamannya lagi wanita terkekang dan terbelenggu. Berkat Kartini perempuan menjadi modern, berpikir kritis dan kreatif.
Beruntung ada Kartini, kaum perempuan menjadi priyayi yang berderajat
Tuban, 22 April 2024
Salam sehat selalu, selamat hari kartini untuk perempuan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H