Hari Raya Idul fitri adalah hari dimana umat muslim sedunia merayakannya. Rasa bungah membuncah diluapkannya saat hari kemenangan tersebut. Betapa tidak, setelah satu bulan berpuasa menahan  segala goda nafsu aluwamah yaitu  nafsu keinginan makan dan minum. Nafsu tersebut dikekang selama Ramadan.
Di hari kemenangan inilah kita dibolehkan kembali untuk makan dan minum dan segala hal yang sebelumnya dilarang saat orang menjalankan puasa. Momen yang special inilah dianjurkan untuk saling bersilaturrahmi antar saudara, family juga tetangga.
Pun juga kami sekeluarga, saatnya saling berkunjung antar tetangga dan family. Lalu apa saja manfaat dari bersilaturrahmi. Berikut 4 hal yang bisa kita peroleh.
Pertama, memperpanjang umur
Bersilaturahmi sangat dianjurkan oleh agama, karena banyak nilai dan kemanfatannya. Salah satunya memperpanjang umur kita. Â Nabi Sallallahu alaihi wasallam menyebutkan dalam hadisnya : "Barang siapa ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya maka sambungkan silaturrami (H.R. Muslim)
Menyambung silaturrahmi adalah penting. Saat orang tua masih bersama kita, tali persaudaraan akan tetap terjaga. Bibi, paman, Bude, pak puh, dan saudara-saudara dari Bapak dan ibu. Namun saat orang tua sudah tiada akankah mereka kita tinggalkan.
Jangan sampai kita memutuskan tali persaudaraan hanya karena orang tua telah tiada. Sepatutnya kita tetap menjaga kekerabatan tersebut. Saya sendiri termasuk yang suka menelusuri nasab dan keturunan baik dari pihak Bapak maupun Ibu sehingga persaudaraan akan tetap terjalin.
Seperti saudara dari nenek, saudara dari kakek, selama mereka masih ada kita akan mencari rumahnya dan saling berkunjung agar garis keturunan terjaga dan tidak putus gegara tidak ada yang saling berkunjung.
Nah disinilah letak umur seseorang, walaupun dari sisi usia mereka sudah tiada, namun saat kita masih saling menyebutnya maka secara implisit umur mereka pun masih panjang. Kita sebagai pewarisnya masih mempunyai darah keturunan dari Bani A dan bani B(nama keturunan dari keluarga kita).
Kedua, melapangkan rezeki
Silaturrahmi selain mempanjang umur juga memperluas rezeki kita. Allah selalu mencukupkan hambanya saat hamba tersebut mempunyai niat silaturrahmi. Contoh yang sama pahami dari kisah adik saya.
Adik perempuan saya dapat orang Jambi. Setelah menikah dia berdomolisi di Jambi. Kebetulan dia mempunyai pondok pesantren di sana. Sejak menikah dia berkomitmen mudik dan pulang kampung setiap dua tahun sekali.
Salah satu pertimbangannya adalah kesibukan dan anak-anaknya yang masih kecil. Dia mempunyai lima orang balita. Masing-masing berjarak dua tahun. Anak sulungnya kelas tujuh, dan mempunyai empat adik.
Dia bercerita untuk mudik, sekali perjalanan bisa menghabiskan uang 5juta, untuk E-Tol saja dia butuh 1.700.000,- dari jambi hingga ke rumah. Untuk perjalanan mudik dan kembali lagi ke Jambi maka uang 10 juta harus dia kantongi.
Belum lagi saat di Jawa keperluan sehari-hari juga harus dipikirkannya. Sehingga saat akan mudik ke Jawa maka harus nabung dulu. Minimal 15 juta. Nah, rezeki itu akan mendekat saat kita mempunyai niat yang baik, itulah yang menjadi keyakinannya. apa yang diniatkan Allah akan mudahkan.
Ketiga, bertukar pengalaman dan informasiÂ
Saat bersilaturrahmi tentu banyak sahabat, saudara yang kita temui. Mereka dari berbagai kalangan yang berbeda, bisa jadi dari petani, pedagang, pelajar, usahawan dan lain-lain.
Ada banyak hal yang kami peroleh saat bertemu dengan saudara. Bisa saling sharing dan berbagi informasi. Tak terkecuali saya, saat bertemu dengan saudara yang berlatar belakang dosen  saya bisa mencari informasi terkait jurusan yang akan ditempuh nakdis, dan masih banyak lagi informasi yang  kami butuhkan.
Saat saya bertemu dengan saudara yang berlatar belakang pedagang saya banyak mengerti tentang bagaimana cara dia berdagang dengan sukses. Itulah salah satu manfaat dari silaturrahmi.
Jika bukan karena bertemu dan menjalin kedekatan dengan saudara maka tidak mungkin hal tersebut di atas kita peroleh.
Bukan hanya saudara, dengan sahabat-sahabat kita dulu saat sekolah kita juga dianjurkan untuk saling menjaga ukhuwah karena dari situlah umat Islam akan menjadi perekat antara satu dengan yang lain.
Keempat, menghindari putusnya nasab dan garis keturunan
Saat masih kecil orang tua saya selalu mengajak ke sanak family baik dari keturunan Bapak juga dari pihak Ibu, Nah, saat mereka telah tiada maka kewajiban kita untuk menyambungkan kerekatan hubungan nasab tersebut.
Jangan sampai sepeninggal mereka kita tidak saling berkunjung, bahkan melupakannya, hal ini akan memutuskan tali persaudaraan yang telah lama dibangun oleh orang tua.
Saat hari raya idul fitri inilah saat yang tepat untuk menyambung tali silaturrahmi, sehingga hubungan persaudaraan kita akan tetap langgeng. Kita juga wajib memperkenalkan kepada anak-anak supaya mereka nanti yang akan meneruskan estafet keturunan kita.
Bapak dan Ibu, penting kiranya kita menjaga silaturrahmi karena dengan silaturrahmi yang kita langgengkan akan banyak manfaat yang kita peroleh, salah satunya melapangkan rezeki dan memperpanjang usia kita. Selamat Hari Raya Idul fitri bagi yang merayakannya.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H