Demi  kelancaran mudik, kamipun menyiapkan kendaraan supaya perjalanan lancar.
 Kedua, menyiapkan pakaian  ganti dengan lengkap
Lebaran identik dengan baju baru, sandal baru, juga celana baru. Selain menjadi tradisi, terkadang membeli baju baru menjelang lebaran mempunyai nuansa tersendiri. Saya sendiri lebih semangat membelikan baju anak-anak menjelang lebaran.
Saat masuk mall tentu pembaca bisa membandingkan suasana riuh menjelang lebaran. Toko baju pasti paling banyak pengunjungnya.
Nah, bagi para pemudik menyiapkan baju keluarga adalah keharusan. Apalagi kalau masih mempunyai balita, tentu banyak yang harus disiapkan, pakaian ganti selama di kampung halaman dan baju baru yang akan dipakai saat bersilaturrahmi jangan sampai ketinggalan.
Menyiapkan baju ganti untuk keluarga tidak cukup satu hari, siapkan koper untuk memudahkan membawa dan mengambilnya. Tergantung berapa anggota keluarga yang akan mudik, semakin banyak angota keluarga semakin banyak baju yang akan kita siapkan.
Ketiga, menyiapkan sangu atau angpau
Yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan sangu atau dana selama mudik. pertama, dana untuk membeli BBM dan E-tol, saat pulang dan kembali lagi ke rumah, juga BBM saat harus berjunjung ke family yang rumahnya jauh dari kediaman kita.
Dana yang ini sudah harus disiapkna dan diperhitungkan. Saat mudik, orang harus berpikir dua kali, biaya transportasi juga saat berkendara selama di kampung.
Kedua, dana untuk sangu atau angpau. Ini sebenarnya juga tidak ada kewajiban, namun sudah menjadi tradisi saat kita mudik, kita saling memberikan angpau untuk kerabat, sangu diberikan pada anak-anak kecil.
Misalnya cucu, keponakan, anak teman, tetangga dan mereka yang masih saudara dengan kita. Apalagi kita jarang ketemu, paling hanya setiap kali lebaran kita bisa saling berjabat tangan. Nah, saat itulah kita mempererat hubungan kekerabatan.
Keempat, menyiapkan parsel untuk keluarga sepuh
Satu lagi tradisi di lingkungan kami adalah menyiapkan parsel atau gawan saat berkunjung ke family yang dianggap tua. Misalnya nenek, Bu de, Bulik, dan saudara-saudara dari ibu atau Bapak, jika masih ada.