Bagi para Emak, puasa memberikan nuansa yang berbeda dengan hari-hari biasa. mengapa demikian? Â Tidak bisa dipungkiri ketika puasa para Emak rempong menyiapkan menu buka puasa. Apalagi jika salah satu anggota keluarga ada yang masih berusia Sekolah Dasar, biasanya mereka mempunyai permintaan berbuka dengan menu yang dia suka.
Untuk melatih puasa  dan supaya puasanya penuh sampai maghrib maka bundanya berusaha  menyiapkan apa yang menjadi kesukaan Ananda. Inilah salah satu kerempongan emak-emak saat menyiapkan buka puasa. Termasuk saya.
Ananda yang masih kelas tiga Sekolah Dasar, mempunyai permintaan, "Bunda, nanti bukanya pakai ayam goreng ya", pintanya memelas menahan lapar saat waktu dhuhur tiba.
"Insyaalloh, bunda siapkan jika nanti puasanya sampai maghrib ya", jawabku mengiyakan.
Ananda masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Sebenarnya Ia belum berkewajiban untuk melaksanakan rukun Islam yang keempat ini. Karena salah satu syarat kewajiban puasa adalah baligh. sedang Ananda belum termasuk orang dewasa.
Namun sebagaian besar orang tua pasti akan melakukan hal yang sama, yaitu menganjurkan anak-anaknya melaksanakan puasa layaknya orang dewasa. Tentu hal ini masih dalam bentuk latihan. Karena kewajiban berpuasa hanya untuk orang yang sudah baligh.
Berikut beberapa tip melatih anak berpuasa
Tidak memaksa anak untuk mampu berpuasa
Melatih anak berpuasa tentu bertujuan baik, semua harus dimulai dengan latihan, jika masa anak-anak saja belum pernah diajarkan berpuasa tentu saat dewasa dia merasa berat melakukannya.
Pertama yang harus kita lakukan adalah jangan memaksa anak untuk mampu puasa sampai datangnya waktu maghrib. Karena salah satu syarat berpuasa adalah mereka yang mampu, mampu secara fisik. Bahkan ketika orang sakit pun tidak berkewajiban puasa.Â
Untuk itu sebaiknya kita mengajarkan puasa sesuai kemampuan anak. Demikian juga yang saya lakukan. Pertama-tama ananda puasa hanya sampai jam 10.00 WIB.