Mobilpun berjalan melaju dengan santai, "Pelan-pelan ya Bu", ucap mbah Syafi, menenangkan saya",
"Ya Mbah, yang penting jenengan tatag, gak papa",
Lagi-lagi mobil berhenti di lampu merah, yang dihawatirkan pun terjadi, mobil berhenti dan beberapa kali gagal menghidupkannya lagi, saat di Merakurak terdengar suara di pinggir jalan yang menyaksikan mobil kami belum jalan saat lampu hijau
"Sopirnya masih belajar",
Sebenarnya pengin juga saya menjawab, tapi kok gak tega dengan mbah Syafi ya, yo wis kudiamkan saja, sambil menenangkan Mbah Syafi, Â
"Untung Mbah, jenengan kok pendekar, saya yakin jenengan bisa", dan terbukti setelah melalui beberapa kendala di jalan ahirnya kamipun tiba di rumah dengan selamat. Alhamdulillah.
Bapak dan Ibu, ada hal menarik yang menjadi catatan kami, pertama, sebagai driver sikap tenang dan tidak grogi dalam berkendara perlu dimiliki. Kedua, penumpang harus memberikan semangat dan tidak nggugupi, sehingga saat terjadi kendala bisa meyakinkan bahwa semua baik-baik saja.
Salam sehat selalu semoga bermanfaat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H