Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengalami Post Holiday Blues, Bagaimana Cara Mengatasinya?

4 Januari 2024   22:43 Diperbarui: 4 Januari 2024   22:48 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama family dan keluarga tercinta menikmati suasana pantai. Dokpri.

Berlibur adalah hal yang menyenangkan. Semua orang pasti setuju dengan pendapat ini. Apalagi bagi  mereka yang masih sekolah liburan adalah hal yang ditunggu.

Saat guru mengumumkan libur, anak-anak mengungkapkan berbagai macam perasan gembiranya, ada yang bertepuk tangan, ada yang mengatakan 'Horeee', ada yang pukul-pukul bangku, ada yang berloncat-loncat dan lain sebagainya.

Bukan hanya anak-anak, bahkan orang dewasa atau orang tua pun saat mendengar tanggal merah atau cuti bersama tak berbeda dengan mereka yang masih berstatus pelajar. Ungkapan perasaan gembira juga dirasakannya.

Saya sendiri pun sama saat akan liburan, berbagai rencana pun sudah disiapkan, mudik ke kampung halaman, berkunjung ke sanak family, mengajak anak ke Pantai, menginap di villa dan lain sebagainya.

Saya sendiri merencanakan jauh-jauh hari, ingin menikmati liburan bersama dengan keluarga. "Menginap di sebuah villa dengan bakar-bakar jagung, sepertinya menyenangkan Ma", ujar nakdis saat itu.

"Boleh, namun setelah itu kita berkunjung ke rumah Nenek Ya", Jawabku setuju namun bersyarat.

Hari yang ditunggu pun tiba. Liburan hari pertama kita menginap di sebuah villa, sesuai rencana, setelah itu pergi ke rumah nenek, dan bersilaturrahmi kepada family di kampung.

Tak terasa sepuluh hari sudah berlalu, liburan yang menyenangkan sekaligus membahagiakan. Kita benar-benar menikmati quality time bersama keluarga.  Juga bertemu dengan saudara-saudara di kampung yang sudah lama tidak saling berinteraksi.

Sungguh situasi yang membahagiakan dan menyenangkan, bisa bersilaturrahmi dan berkunjung kepada sanak saudara. Sesuai hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhori Muslim  yang berbunyi ; "Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah Ia bersilaturrahmi". Semoga silaturrahmi yang kami lakukan membawa keberkahan. Amiin.

Namun saat harus mengahiri liburan ini, dan kembali bersekolah, dan bekerja, tiba-tiba muncul perasaan belum siap, ada rasa yang hilang, ada kegalauan yang tak rela meninggalkan kenyamanan dan kedamaian hati yang terlena dengan rasa bahagia. Mungkin ini yang dimaksud dengan post holiday blues.

Quality time bersama keluarga tercinta. Dokpri.
Quality time bersama keluarga tercinta. Dokpri.

Mengalami Post Holiday blues

Menurut seorang psikoteraphis Angle Fickenpost, Post holiday blues adalah rasa sedih setelah periode liburan berahir. 

Menjadi sulit move on dengan keadaan sebelumnya, masih ingin nyaman dengan lingkungan sekitar, masih ingin rilek tanpa pekerjaan yang membebani. Mungkin itu salah satu penyebab mengapa setelah liburan justru ada sebagian orang yang tidak bersemangat saat harus kembali bekerja dan beraktifitas.

Saya sendiri merasakan hal yang sama namun segera saya sadari bahwa semua harus berahir, harus mengembalikan keadaan seperti sebelumnya, bahkan saat anak bungsu merengek meminta untuk menangguhkan sehari saja kembali ke sekolah. Saya dengan tegas memberikan pengertian bahwa bersekolah adalah hal penting yang harus dilakukan.

Liburan adalah situasi yang sementara, rilek sesaat dari rutinitas kerja, mengkondisikan jiwa dan raga untuk rehat dari kesibukan.

Bagi pelajar libur adalah waktu yang menyenangkan, karena selama libur mereka merehatkan pikiran dari rutinitas belajar juga istirahat dari kegiatan sekolah. Kecuali mereka yang aktif di berbagai kegiatan ekstra kurikuler.

Saat seseorang menikmati masa liburan maka gunakan dengan sebaik-baiknya, ungkapkan perasaan bahwa liburan hanyalah istirahat sementara , bukan kondisi selamanya. Sehingga saat liburan berahir  bisa kembali beraktifitas dengan semangat.  Jika yang terjadi sebaliknya maka bisa jadi anda mengalami post holiday blues.

Bagaimana cara bangkit dari Post Holiday Blues?

Mengaktualisasikan diri pada hal-hal yang positif

Selepas menikmati liburan sekolah, natal dan tahun baru tentu banyak kenangan yang menyenangkan. Kenangan-kenangan itu menjadikan seseorang nyaman bahkan ingin mengulanginya lagi. Apalagi jika masih anak-anak.

Keseruhan liburan menjadikan anak susah untuk move on, bahkan saat hari pertama sekolah tiba, mereka masih enggan masuk sekolah.

Nah, untuk membangkitkan kembali gairah sekolah, sebaiknya orang tua memberikan dorongan dan semangat bahwa di sekolah banyak teman-teman yang menunggu karena kangen.

Katakan pada Ananda bahwa teman-temannya ingin segera bermain bersama, bahkan sudah ada yang menanyakan kehadiran Ananda di sekolah. Dengan begitu Ananda akan segera menyadari bahwa keberadaan di sekolah sangat diharapkan.

Demikian juga pada saat yang sama guru harus menyambut hangat kehadiran mereka, dengan memberikan kejutan-kejutan di hari pertama masuk sekolah. Misalnya dengan bersama-sama membuat karya sesuai dengan potensi anak, bagi yang suka menulis maka sebaiknya diberikan tugas menuliskan cerita saat liburan.

Bagi yang suka mendongeng, bisa menceritakan pengalamannya yang paling berkesan saat liburan, bagi anak yang suka menggambar, maka mereka diberikan tugas menggambar sesuai dengan tema liburan. Dengan begitu anak-anak akan bersemangat mengaktualisasikan dirinya  yang dituangkan dalam berbagai karya.

Demikian juga kita yang sudah dewasa, perasaan sama pun akan terjadi pada kita tak ubahnya mereka yang masih anak-anak. Sulit move on dari situasi yang menyenangkan penuh kenangan.  Seperti masih terbawa suasana liburan bersama keluarga, melakukan pekerjaan ringan yang menyenangkan, menikmati indahnya Pantai, juga saat menginap di sebuah villa.

Lalu bagaimanakah cara kita move on dari post holidy blues?  

Bersama family dan keluarga tercinta menikmati suasana pantai. Dokpri.
Bersama family dan keluarga tercinta menikmati suasana pantai. Dokpri.

Berpikirlah tentang masa depan

Saat seseorang berkonsentrasi dengan masa depannya, so pasti orang tersebut akan semangat dan bergairah bekerja. Dirinya berusaha sekuat tenaga untuk meraih masa depannya sesuai apa yang Ia cita-citakan.

Jika seorang karyawan ingin mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi atau reward dari pimpinan maka dia akan semangat dalam bekerja. Jikapun ada hari libur dan cuti, dia akan menikmatinya sekedarnya saja. Libur pun akan segera berlalu begitu saja.

Maknai liburan dengan istirahat. 

Istirahat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) adalah berhenti sejenak. Maknai liburan dengan berhenti sejenak dari rutinitas bekerja. Layaknya kita bepergian jauh, maka kita perlu istirahat sejenak setelah itu kita akan meneruskan perjalanan kembali.

Demikian juga saat mendapatkan cuti dan libur nataru , hendaklah dimaknai bahwa liburan adalah istirahat sejenak atau ngaso sementara. Dengan begitu saat selesai masa liburan kembali beraktifitas lagi dengan penuh semangat dan bertambah produktif.

Bapak dan Ibu, masa liburan adalah masa yang ditunggu sebagian orang karena selain menyenangkan liburan menjadi hari dimana kita bisa berhenti sejenak dari rutinitas kerja, namun begitu janganlah liburan menjadi masalah baru karena mengalami penurunan semangat kerja dan hilangnya produktifitas.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun