Kebetulan sekolah kami mengambil tema kewirausahaan, dengan memanfaatkan barang bekas seperti bungkus kopiko, Top kopi atau bungkus minuman sasetan yang terbuang untuk dijadikan anyaman.
Mula-mula kami mendatangkan nara sumber yang berasal dari penduduk sekitar. Mbak Mila namanya, dia mahir membuat anyaman tas, dompet, taplak meja yang berasal dari bahan bekas.
Sebelumnya anak diharapkan mencari dan mengumpulkan bahan. Setelah dua minggu kita datangkan Mbak Mila untuk mendampingi anak-anak bagaimana cara membuat anyaman.
Selama tiga kali pertemuan anak-anak dibimbing cara mengayam, ahirnya mereka bisa dengan sendirinya. Butuh waktu empat bulan kami menyelesaikan proyek ini. Alhamdulillah anak-anak ahirnya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Setiap anak bisa mengumpulkan tugasnya sesuai waktu yang ditentukan.
Setelah itu kami pamerkan saat gelar karya. Walaupun sederhana namun anak semangat mengikutinya. Dari hasil  yang telah dipamerkan ada beberapa yang laku dijual. Diharapkan kegiatan ini menginspirasi mereka untuk memanfaatkan bahan bekas menjadi salah satu sumber ekonomi.
Wasana Kata
Bapak dan Ibu, Kegiatan P5 diharapkan dapat memperkuat karakter peserta didik, mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, melatih kemampuan siswa berpikir kritis dan pemecahan masalah. Untuk itu kegiatan P5 tidak hanya sekedar pameran karya namun bagaimana anak memahami proses dan kebermanfaatannya bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Bahan bacaan : artikel detiksumut, Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka. https:// www.detik.com/sumut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H