Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berikut 4 Manfaat Kegiatan Refreshing bagi Anak

10 Desember 2023   10:23 Diperbarui: 11 Desember 2023   11:00 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat istirahat bersama menikmati bekalnya masing-masing. Dokpri

Maulai tanggal 4 -8 Desember 2023 yang lalu sekolah kami melaksanakan Ulangan Semester Satu. Kegitan yang sudah rutin dilakukan di semua lembaga pendidikan. Hal ini berlaku baik Kurikulum-13 maupun Kurikulum Merdeka(Kurmer)

Setelah semua fokus pada kegiatan ulangan saatnya anak-anak meredakan pikiran dan konsentrasinya. Mereka membutuhkan refreshing  agar mendapat kelonggaran dan menghilangkan karena sebelumnya berkutat pada buku-buku pelajaran sekolah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia refreshing berarti segar atau menyegarkan. Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyegarkan kondisi tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh padatnya aktivitas.

Anak-anak membutuhkan hiburan ringan yang bisa keluar dari segala rutinitas yang menjemukan. Mungkin selama ini bapak dan ibu guru selalu menyarankan untuk beajar dan belajar. Sedangkan saat di rumah pun orang tua juga menyampaikan saran yang sama yaitu belajar belajar dan belajar.

Untuk menghilangkan penat dari rutinitas yang dilakukannya, mereka membutuhkan refreshing bersama. Kali ini kami dewan guru mengajak mereka untuk jalan-jalan bersama. Layaknya seperti penjelajahan, kami mengajak mereka menyusuri pematang sawah yang ada di sekitar kampung.

Kami menganjurkan membawa bekal untuk dimakan bersama, dan menikmati indahnya alam raya. Berikut manfaat refreshing bagi anak-anak.

Menghilangkan kejenuhan dari rutinitasnya, anak-anak menikmati perjalanannya. Dokpri
Menghilangkan kejenuhan dari rutinitasnya, anak-anak menikmati perjalanannya. Dokpri

Pertama, menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Apa yang selama ini kita nikmati kita anggap biasa saja, karena yang kita temui setiap hari adalah rutinitas. Saat anak-anak kita ajak menyusuri pematang sawah, menikamti indahnya pemandangan yang masih perawan, rindangnya pepohonan. Sengaja kami berhenti dan menyampaikan bahwa alam raya ciptaan yang kuasa ini wajib kita syukuri.

Kita bisa bayangkan bagaimana seandainya ada bencana alam, seperti banjir bandang, angin puting beliung maka kita tidak akan melihat pemandangan seindah ini. Kicauan burung di pagi hari yang saling bersahutan di ujung dahan menambah indahnya panorama pagi.

Kami ajak anak-anak berkeliling kampung dengan menyusuri pematang sawah, dan  melewati perkebunan luas yang rindang dengan pepohonan yang tumbuh liar. Semua adalah ciptaan Allah Yang Maha Kuasa.

Kedua, meghilangkan rasa stres

Stres tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, namun juga akan terjadi pada anak-anak. Namun memang berbeda keluhannya. Tanpa kita sadari mungkin mereka mengalaminya karena tekanan lingkungan juga ritunitas yang ia lakukan setiap hari.

Menurut Charlotte Gerber, Bachelor of Science dari Empire State Collage, New York, Amerika serikat, jalan-jalan atau liburan dapat mengurangi kadar stres pada anak.

Udara pagi hari yang segar yang diperoleh saat jalan-jalan pagi, sinar matahari yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu produksi hormon serotonin yang mempunyai fungsi untuk mengatur mood baik bagi anak.

Anak akan merasa senang, bersemangat dan merasa bahagia. Hal ini tampak pada anak-anak saat kami tanyakan perasaannya. Mereka dengan serempak mengatakan senang, dan bahagia bahkan meminta kegiatan semacam ini jangan hanya sekali dalam semester.

 Hal ini menunjukkan bahwa anak memerlukan refresing, keluar dari kegiatan rutinitas yang menjemukan. Mereka membutuhkan suasana alam yang bisa melepaskan segala penat yang selama ini dilewatinya.

Saat istirahat bersama menikmati bekalnya masing-masing. Dokpri
Saat istirahat bersama menikmati bekalnya masing-masing. Dokpri

Ketiga, mengajarkan anak bersosialisasi

Selama dalam perjalanan, anak kita ajak bersosialisasi dengan siapa saja yang ditemuainya. Misalnya saat berpapasan dengan orang lain kita ajarkan mereka untuk menyapa.

Memberikan salam, atau sekedar menanyakan : "Bade dateng pundi Mbah?", atau saat ada orang yang sedang duduk di serambi rumahnya menyapa: "Mangga Mbah". Kalimat-kalimat sapaan yang diucapkan adalah melatih anak bersosialisasi terhadap orang lain.

Norma kesopanan yang harus ditanamkan pada anak-anak seperti menyapa kepada orang yang kita kenal, menghormati dan menundukkan kepala saat berpapasan dengan  orang tua, saat ini mulai terkikis oleh kemajuan zaman.

Perkembangan zaman yang semakin cepat, kemajuan tehnologi yang semakin canggih, mengakibatkan anak jarang bersosialisi dengan tetangga, tak kenal dengan teman seusianya, jarang bermain, karena mereka merasa nyaman dengan gadget di rumah sendiri.

Dengan mengadakan kegiatan jelajah dan jalan-jalan seperti ini secara tidak langsung memberikan pelajaran untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Foto bersama saat menikmati indahnya panorama alam. Dokpri
Foto bersama saat menikmati indahnya panorama alam. Dokpri

 Keempat, belajar berempati terhadap orang lain.

Ada pemandangan yang menarik saat kami jalan-jalan, saat seorang kakek akan membawa kobot (Jw. pohon jagung yang sudah ditebang). Kakek tadi kesulitan untuk mengangkat ke sepedahnya.

Saat  mengetahui hal itu, saya menyuruh beberapa anak membantu mengangkatnya, sehingga kobot sebongkok tadi dengan mudah bisa diikatkan pada sepedah onthel sang kakek. Saya menyampaikan : "Nak, jika kalian melihat hal seperti ini, kalian jangan menunggu perintah Bu Guru, kalian segera membantunya, karena membantu orang lain itu berpahala, suatu saat jika kamu kesulitan kamu akan dibantu orang lain".

Berempati terhadap orang lain atau Bahasa Jawanya gampang mesakne juga harus ditanamkan sejak dini, supaya hati tetap tawadhu', rendah diri dan mudah welas terhadap sesama. Hal ini penting supaya anak terhindar dari sikap  sombong, angkuh atau memandang rendah terhadap orang lain.

Bapak dan Ibu, refreshing sangat penting bagi anak-anak, itu sebabnya mengapa setiap semester lembaga pendidikan memberikan  waktu libur. Hal ini untuk memberikan jeda waktu agar keluar dari rutinitasnya.

Sebentar lagi kita juga akan menikmati liburan semester satu, maka hendaklah dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dampingi anak-anak untuk menikmati liburannya dengan tetap memberikan edukasi seperti tersebut di atas, mensyukiri nikmat Allah, menghilangkan rasa stres, menumbuhkan rasa empati dan mengajarkan bersosialisasi.

Salam sehat selalu semoga bermanfaat.

Bahan bacaan : Altaschool.id/blog.manfaat liburan bagi anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun