Kami ajak anak-anak berkeliling kampung dengan menyusuri pematang sawah, dan  melewati perkebunan luas yang rindang dengan pepohonan yang tumbuh liar. Semua adalah ciptaan Allah Yang Maha Kuasa.
Kedua, meghilangkan rasa stres
Stres tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, namun juga akan terjadi pada anak-anak. Namun memang berbeda keluhannya. Tanpa kita sadari mungkin mereka mengalaminya karena tekanan lingkungan juga ritunitas yang ia lakukan setiap hari.
Menurut Charlotte Gerber, Bachelor of Science dari Empire State Collage, New York, Amerika serikat, jalan-jalan atau liburan dapat mengurangi kadar stres pada anak.
Udara pagi hari yang segar yang diperoleh saat jalan-jalan pagi, sinar matahari yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu produksi hormon serotonin yang mempunyai fungsi untuk mengatur mood baik bagi anak.
Anak akan merasa senang, bersemangat dan merasa bahagia. Hal ini tampak pada anak-anak saat kami tanyakan perasaannya. Mereka dengan serempak mengatakan senang, dan bahagia bahkan meminta kegiatan semacam ini jangan hanya sekali dalam semester.
 Hal ini menunjukkan bahwa anak memerlukan refresing, keluar dari kegiatan rutinitas yang menjemukan. Mereka membutuhkan suasana alam yang bisa melepaskan segala penat yang selama ini dilewatinya.
Ketiga, mengajarkan anak bersosialisasi
Selama dalam perjalanan, anak kita ajak bersosialisasi dengan siapa saja yang ditemuainya. Misalnya saat berpapasan dengan orang lain kita ajarkan mereka untuk menyapa.
Memberikan salam, atau sekedar menanyakan : "Bade dateng pundi Mbah?", atau saat ada orang yang sedang duduk di serambi rumahnya menyapa: "Mangga Mbah". Kalimat-kalimat sapaan yang diucapkan adalah melatih anak bersosialisasi terhadap orang lain.