Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Sudahkah Orangtua dan Guru Berkolaborasi dalam Proses Belajar Anak?

22 November 2023   20:50 Diperbarui: 29 November 2023   10:00 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOK. EDUTOR via KOMPAS.com

Sebenarnya banyak cerita yang layak ditulis oleh guru. Pengalaman saat menghadapi anak-anak seperti apa yang menjadi kendala saat mengajar, peristiwa apa yang terjadi saat mengajar, hal-hal apa saja yang menjadi kiat sukses dalam mengajar, atau hal menarik apa yang menjadi pengalaman saat mengajar dan masih banyak lagi topik dalam KBM (kegiatan Belajar Mengajar) di sekolah.

Kali ini sesuai dengan topik pilihan minggu ini dalam rangka memperingati Hari Guru Nasioanal, sudahkah guru melakukan kolaborasi dengan orangtua untuk kemajuan belajar murid? Topik ini penting untuk kita terapkan dalam sekolah.

Kolaborasi dan kerja sama antara guru dan orangtua bisa dianalogikan seperti hubungan antara masakan dan bumbunya. Keduanya saling membutuhkan dan melengkapi. Jika masakan tanpa bumbu maka akan terasa hambar. Bisa jadi apa yang kita masak akan sia-sia dan terbuang percuma.

Sebagai guru kita mempunyai kewajiban mendidik dan mengajarkan anak dengan berbagai ilmu pengetahuan, saat anak menerima materi maka orangtua di rumah harus segera menangkap dan memperhatikan anak-anaknya dengan memberikan dukungan dan pendampingan belajar di rumah.

Banyak manfaat yang bisa diharapkan saat guru dan orangtua menjalin kolaborasi. Dengan partisipasi orangtua, bisa meningkatkan kemampuan akademik murid, membangun karakter siswa, membentuk mental yang tangguh, juga sebagai bekal spiritual yang kuat.

Hari itu saya masuk kelas. Pelajaran hari ini adalah Bahasa Jawa. Saya menanyakan tentang tugasnya hari ini, "Anak-anak sudahkah kalian menyelesaikan tugas rumah untuk menyalin kalimat dengan huruf Jawa",

Semua terdiam, dari 16 anak, hanya 6 anak yang menyelesaikan tugasnya. Sedangkan yang lain tidak mengerjakan dengan alasan lupa. Saya sempat termenung adakah yang salah dengan saya.

Kemarin, saat dijelaskan di kelas anak-anak dengan antusias memperhatikan bahkan mereka senang menuliskan huruf-huruf Jawa, baginya huruf Jawa adalah unik. Apalagi mereka semua berasal dari suku Jawa.

Kemudian sejenak saya menanyakan: "Adakah diantara kalian yang ditanya orangtua di rumah , "Nak, adakah tugas dari pak guru esuk pagi". Hanya dua anak yang merasa ditanya ibunya. Bahkan dengan jujur mereka mengatakan tadi malam tidak belajar, namun mereka sibuk dengan ponselnya bermain game, melihat tik-tok dan lain-lain.

Sebagai guru saya terkadang menanyakan hal-hal seperti itu pada anak-anak, untuk mengetahui sejauh mana perhatian orangtua terhadap pembelajaran. Rupanya pertanyaan di atas sudah lama tidak didengar oleh mereka. Mungkin inilah ketelodoran bagi orangtua saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun