Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah Manfaat Pembelajaran Prakarya bagi Anak?

16 November 2023   20:25 Diperbarui: 17 November 2023   01:13 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar saat anak melakukan prakarya di sekolah. Gambar diambil dari iStock. 

Dalam Kurikulum Merdeka saat ini tidak ada Pelajaran Seni Budaya dan ketrampilan(SBdP). Sebagai penggantinya ada Pelajaran P5 (Program penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang muaranya anak bisa mengimplementasikan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Itu yang saya pahami saat mengikuti workshop Implementasi Kurikulum Merdeka(IKM).

Seni budaya dan ketrampilan ada tiga pilihan, seni suara, seni tari dan seni rupa. Dari ketiganya guru bisa memilih dan menyesuaikan jadual yang berlaku. Inilah pentingnya memberikan kebebasan pada siswa untuk mengasah kemampuan yang dimiliki.

Guru akan mengeksplor bakat dan potensi yang melekat pada siswa. Boleh jadi Siswa A jago dalam seni rupa atau menggambar, namun lemah dalam seni suara. Atau sebaliknya terkadang ada anak yang suka tari tapi tidak mahir dalam menyanyi, dan seterusnya.

Kali ini, sebagai pembelajaran program penguatan profil pelajar Pancasila, saya akan mengangkat prakarya membuat barang bekas menjadi barang yang bermanfaat.

Prakarya merupakan pekerjaan tangan yang memiliki manfaat bagi masyarakat atau siswa sekolah. Manfaat prakarya dapat melatih siswa berkreasi mengelola barang-barang bekas yang semula tidak ada nilainya berubah menjadi barang bernilai seni tinggi. Misalnya membuat tas atau dompet yang terbuat dari bekas bungkus kopi atau bekas bungkus sarimi .

Pertama-tama anak mengumpulkan bekas bungkus top kopi, bungkus sarimi atau bungkus kapal api. Dari bungkus-bungkus itu di pisahkan yang sejenis. Misalnya bungkus kapal api maka bahan yang dibuatnya satu jenis kapal api, atau bungkus top kopi maka bahannya semua harus top kopi, supaya polanya sama dan terlihat cantik dan menarik.

Kegiatan P5 ini sudah berjalan pada tahap proses, sehingga sampai artikel ini ditulis anak-anak sudah pada tahap penganyaman, ada yang sudah hampir jadi, Kegiatan ini dikerjakan secara kelompok supaya saling memberikan semangat satu dengan yang lain.

Namun demikian walaupun pengerjaannya secara kelompok anak-anak diharapkan menghasilkan karya sesuai jumlah anggota kelompoknya. Misalnya anggota kelompoknya tiga anak, maka satu kelompok harus menghasilan tiga karya, sehingga masing-masing anak akan menghasilkan satu prakarya.

Ilustrasi gambar, anak-anak bersemangat saat melakukan prakarya. Gambar dari BP Guide.
Ilustrasi gambar, anak-anak bersemangat saat melakukan prakarya. Gambar dari BP Guide.

Berikut manfaat pembelajaran prakarya bagi anak:

Menumbuhkan sikap gotong royong

Saat dimulainya kegiatan prakarya ini anak-anak dipersilahkan membuat kelompok sesuai dengan teman yang dikehendakinya. Hal ini dimaksudkan supaya setiap kelompok dapat bekerja sama antara satu dengan yang lain.

Mengapa diberi kebebasan memilih teman? Setiap anak pasti mempunyai teman yang disukainya. Dalam kegiatan prakarya ini membutuhkan waktu dan cara kerja yang lumayan lama, mereka perlu mencari patner dan teman yang bisa diajak bekerja sama. Sehingga dalam perjalanannya anak-anak akan merasa nyaman dan merasa senang.

Dengan begitu kegiatan ini akan menumbuhkan sikap gotong royong sesama anggota, apalagi harus menghasilkan karya sesuai jumlah anggota kelompok, maka harus bersungguh-sungguh dalam membangun komitmen bersama

Anak-anak saling bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas prakarya. Dokpri
Anak-anak saling bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas prakarya. Dokpri

Saling menghormati satu dengan yang lain

Selain bergotong royong, dalam berkelompok dibutuhkan saling menghargai, karena di dalamnya akan menjumpai beraneka ragam karakter. Ada siswa yang aktif dan menonjol dalam kelompok, namun juga ada yang pasif dalam mengerjakan tugas, sehingga harus saling menghormati antara satu dengan yang lain.

Dalam prosesnya guru harus selalu mendampingi, karena mungkin terjadi sikap saling iri dan cemburu karena kerja mereka yang tidak seimbang, terkadang ada anak yang rajin namun di sisi lain ada anak yang malas dan ogah-ogahan dalam mengerjakan tugasnya.

"Bu guru, Iwan gak mau bantu, dia bermain sendiri", teriak Ayu saat Iwan berlari-lari.

Beberapa anak yang mengadu karena temannya ada yang cuek dan tidak mau diajak kerja sama. Kondisi seperti inilah guru wajib mendampingi dan memberikan arahan kepada anggota yang kurang aktif. Saling menghormati kerja temannya dengan cara bekerja sama dalam mengerjakan tugas.

Semangat dan menumbuhkan kreativitas saat bekerja secara kelompok. Dokpri
Semangat dan menumbuhkan kreativitas saat bekerja secara kelompok. Dokpri

Menumbuhkan semangat bekerja sama

Bekerja kelompok memang berbeda dengan individu. Jika tugas diberikan secara individu boleh jadi ada yang malas, sehingga tidak mengerjakan tugas hingga selesai, namun jika dilakukan dengan kelompok, maka semangat melakukan kerja sama semakin tinggi.

Mengapa demikian? Karena melakukan pekerjaan dengan berkelompok dianggapnya bisa saling support. Sehingga semangat bekerja akan tumbuh seiring dengan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok.

Menumbuhkan kreativitas

Dalam penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan anak akan tumbuh kreativitasnya. Prakarya yang ditugaskan akan menumbuhkan daya kreativitas anak. Anak bisa mengembangkan potensinya saat menemukan tugas yang dianggap sesuai dengan bakatnya. Kreativitas akan muncul sejalan dengan tanggung jawab yang dijalankan.

Bapak dan Ibu, tulisan ini mengingatkan saya saat masih SD. Dulu ada pelajaran PKK( Pendidikan Kesejahteraan Keluarga). Waktu itu, ada tugas kelompok membuat anyaman besek. Besek terbuat dari bambu yang dianyam, biasanya digunakan tempat berkat bagi orang desa saat ada acara slametan atau tasyakuran. Sekarang, penulis menjumpai besek digunakan wadah tape Bondowoso. He... he...

Tidak jauh beda dengan sekarang, kerja kelompok saat ada tugas prakarya mengasyikkan, apalagi jika anggota kelompok semuanya care dan menyenangkan, menjadi semangat dan pekerjaan cepat selesai. Kerja kelompok banyak manfaat karena akan menumbuhkan sikap gotong royong diantara anggota.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun