Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Upacara Hari Pahlawan Momentum Mengenang Pejuang Kemerdekaan

10 November 2023   16:21 Diperbarui: 10 November 2023   16:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Camat Singgahan Bapak Cahyadi Wibowo bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Pahlawan di pendopo Kecamatan Singgahan. Dokumen Mas Adri

Hari ini tepat tanggal 10 November 2023 seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, hari dimana Bangsa Indonesia mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang dalam rangka berjuang demi Kemerdekaan Indonesia.

Tujuan memperingati Hari Pahlawan salah satunya untuk menghormati kontribusi besar para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan nilai-nilai serta identitas bangsa.

Sebagai putra bangsa, pelajar, guru, ASN, akademisi serta masyarakat berkewajiban mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Menciptakan lingkungan yang tertib, aman dan nyaman salah satu yang bisa dilakukan.

Mengisi kemerdekaan dengan segenap kemampuan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bagi pelajar, belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai masa depan yang cemerlang. Bagi guru memberikan bimbingan dan arahan serta menumbuhkan siswa berkarakter.

Pahlawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) berarti orang yang menonjol kerena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani.

Saat Bangsa Indonesia sudah merdeka maka perjuangan tidak lagi mengangkat senjata, namun makna perjuangan bisa mencakup segala upaya dan ihtiyar masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan supaya dapat meningkatkan kesejahteraan.

Upacara Hari Pahlawan yang bertempat di halaman pendopo Kecamatan Singgahan kali ini diikuti oleh pelajar, ASN, guru, dan kepala desa berlangsung dengan hidmat dan tertib. Bertindak sebagai inspiktur upacara Camat Singgahan, Cahyadi Wibowo, SH. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kita bukan bangsa pecundang, kita ingat bahwa dalam menghadapi musuh pahlawan tempo dulu hanya berbekal bambu runcing.

Masyarakat dengan gagah berani melebur menjadi satu dengan semboyan merdeka atau mati. Semboyan itu bahkan terkenal hingga sekarang. Jika hidup dibawah tekanan penjajah lebih baik melawannya walaupun harus mengorbankan nyawa.

Upacara Hari Pahlawan kali ini mengusung tema : "Semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan".

"Meminjam arti pahlawan ke dalam tema, maka Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dapat dikatakan sebagai orang-orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membebaskan diri dari ketergantungan terhadap bantuan sosial pemerintah (graduasi) dengan mengembangkan kemampuan berwirausaha".

Dengan semangat Pahlawan Ekonomi Nusantara  yang diwujudkan dalam tindakan nyata, kita berharap genderang peperangan terhadap kemiskinan terus ditabuh agar rakyat semakin Sejahtera. Semangat Pahlawan Ekonomi Nusantara harus diwujudkan secara nyata, bukan hanya sekedar asa. Inilah yang akan membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia.

Demikian sambutan tertulis yang disampaikan inspiktur upacara pada hari ini.

Peserta Upacara Hari Pahlawan di halaman pendopo kecamatan Singgahan. Dokumen pribadi
Peserta Upacara Hari Pahlawan di halaman pendopo kecamatan Singgahan. Dokumen pribadi

Selain itu juga ada pembacaan pesan-pesan beberapa pahlawan yang patut kita simak antara lain:

Moh Hatta :

"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita". 

"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan berharap bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan ibu pertiwi". 

Ki Hajar Dewantara:

"Ing ngarso sung tuladha ( di depan memberi contoh), Ing madyo mangun karso ( di tengah memberi semangat), Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).

Doktor Cipto Mangun kusumo:

"Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari generasi muda".  

Tjut Nyak Dien :

"Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan".

Ki Ageng Serang :  

"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa , orang yang mendekatkan diri pada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya".

Bapak dan Ibu, menjadi penting bagi kita untuk selalu mengenang para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, kita sebagai generasi penerus bangsa hendaknya mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan bermartabat.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun