Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Workshop Menulis Menuju Tuban Sembada (Semarak Kepenulisan dan Pembacaan Cerita Legenda)

10 September 2023   20:02 Diperbarui: 10 September 2023   20:06 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta workshop Tuban Sembada. Dokpri

Dalam rangka menyukseskan kegiatan Tuban Sembada  yang akan diselenggarakan bertepatan dengan Hari jadi Kabupaten  Tuban yang ke 730. Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban bekerja sama dengan IGPT (Ikatan Guru Penulis Tulan) menyelenggarakan workshop yang diikuti kurang lebih 300 guru penulis Tuban.

Workshop ini diselenggarakan atas permintaan guru-guru yang akan menuliskan cerita legenda yang tersebar di seluruh Kabupaten Tuban. Saya sendiri mengikuti kegiatan tersebut hari Sabtu, tanggal 9 September 2023 dengan jumlah peserta 231 orang.

Workshop dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Bapak Rahmad, MM. Pada  sambutannya beliau menyampaikan bahwa even menulis ini hendaknya diikuti dengan kesungguhan hati. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat utamanya para pelajar yang ada di Tuban

Rencananya Workshop ini akan berlangsung dua hari yaitu tanggal 9 dan 10 September 2023. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi karena mereka rata-rata penulis pemula yang membutuhkan skill dan pengetahuan tentang kepenulisan.

Workshop yang menghadirkan pemateri yang luar biasa menambah semangat para peserta. Pemateri pertama disampaikan oleh Muhammad athoillah, jurnalis Jawa Pos tersebut menyampaikan materi dengan tema 'menulis itu tidak sulit namun agak rumit'.

Mas Athoillah menyampaikan bahwa berlatih menulis diibaratkan seperti belajar sepeda, di awal penulisan merasa kesulitan, namun jika sudah bisa bersepeda menjadi hal yang biasa.

Demikian juga dengan menulis, mungkin pertama kali akan menemukan banyak kebuntuhan namun dengan berjalannya waktu menulis akan menjadi mudah semudah kita saat bersepeda. Menulis adalah profesi yang sangat keren, karena mengubah ide menjadi tulisan atau dari bahan yang tidak ada menjadi ada.

Peserta workshop antusias mengikuti materi. Dokpri
Peserta workshop antusias mengikuti materi. Dokpri

Beliau juga menyampaiakan tentang kiat-kiat menulis antara lain hendaklah berpikir merdeka, tidak ada beban, jangan takut salah, jangan takut tulisan jelek. Tanamkan pada anda bahwa menulis itu sebuah perjalanan, suatu saat berhenti di tengah jalan untuk beristirahat, namun pada akhirnya perjalanan itu akan sampai pada tujuan.

Adapun hambatan dalam menulis antara lain : 1. tidak mempunyai ide pokok, 2. Terlalu banyak yang ingin ditulis, 3.  Ingin menulis selengkap-lengkapnya, 4. Tidak memahami konteks yang akan ditulis dan 5. Tidak suka membaca. Penulis yang hebat akan terlahir dari pembaca yang baik, karena dengan membaca akan menambah wawasan.

Adapun materi kedua disampaikan oleh Dr.H.Mustoifa M.Pd. Dosen di Unisda Lamongan. Beliau mengupas tentang bagaimana cara menuliskan agenda. Sesuai dengan tema yang diangkat dalam kepenulisan ini yaitu Tuban Sembada, Semarak Membaca Legenda.

Beliau menyampaikan bagaimana langkah-langkah menulis legenda, antara lian 1. Temukan daerah sebagai sumber cerita, 2. Pilih salah satu cerita yang unik, 3. Buat detail penggambaran  tokoh, setting dan alur, 4. Tentukan opening dan ending, 5. Buat kalimat pembuka yang menarik.

Peserta workshop dari Kecamatan Singgahan. Dokpri
Peserta workshop dari Kecamatan Singgahan. Dokpri

Dengan sangat detail pemateri memberikan gambaran dan cara penulisan legenda sehingga peserta workshop  bisa menerima dan mempraktikkannya menjadi tulisan yang apik dan menarik. Diharapkan setiap kecamatan akan menerbitkan satu buku antologi yang terdiri dari 20 penulis di setiap kecamatan.

Adapun pemateri terahir disampaikan oleh Bapak Heri Kustomo, penulis juga kepala SMP 4 Tuban, Beliau banyak menyampaikan tentang cara penulisan yang benar termasuk bagaimana menjadi penulis sekaligus editor. Beliau  mempraktikkan langsung kepada peserta workshop bagaimana menulis yang benar sesuai dengan EYD atau KBBI.

Bapak dan Ibu, menjadi penting bagi kita untuk menuliskan sebuah karya, apalagi tulisan yang mengandung hikmah,  yang sarat akan pesan dan makna, agar  dapat mempengaruhi pembaca menjadi lebih baik. Hal itu menjadi amal salih bagi penulis yang akan mengalir pahala baginya karena pesan kebaikan yang ditulis diamalkan orang lain.  

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun