Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semangat Jiwaku Tak Sebanding dengan Ragaku

16 Agustus 2023   20:12 Diperbarui: 16 Agustus 2023   20:23 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barisan Tari Jejer Gandrung Banyuwangi SDN Tunggulrejo saat mengikuti karnaval.Dokpri

Setiap gerakan ada makna yang saya sampaikan lewat pengeras suara yang sudah kami siapkan. Setelah tari Gandrung Jejer Banyuwangi dimainkan diteruskan dengan musik wonderland Indonesia lengkap dengan tarinya.

Sayapun bersemangat memberikan aba-aba masuk diantara barisan anak-anak, dengan gerakan lincah menyusuri sepanjang jalan. Penonton yang memadati sepanjang  jalan kanan dan kiri bersorak terpukau melihat indahnya Tari Gandrung Banyuwangi yang dimainkan. Mereka banyak yang mengambil gambar bahkan tidak sedikit yang mengabadikan lewat video.

Saya merasa tersanjung mendapat apresiasi dari penonton yang menikmati pertunjukan ini. Anak-anakpun merasa senang dan bangga karena mereka dapat tampil secara maksimal. Namun kurang lebih 300 meter dari start tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Badanku lemah, keadaanku tidak stabil.

Persiapan mengikuti karnaval.Dokpri
Persiapan mengikuti karnaval.Dokpri

Saya merasa tak punya tenaga, sayapun berinisiatif naik mobil pembawa sound namun naas, saat akan membuka pintu tubuh yang lunglai ini tiba-tiba terjatuh. Disitulah saya tumbang, pingsan tak sadarkan diri di dekat mobil.

Beberapa penonton segera menaikkan saya di mobil. Lambat laun saya tersadar, suara musik yang keras membuatku tak nyaman berada di mobil. Saya berusaha mengambil minum. Namun raga ini tak kuat, tubuh ini sangat lemah.

Rekan guru memberikanku teh hangat, namun percuma saya sudah tak kuat lagi duduk di samping sopir. Sehingga terpaksa saya diturunkan di rumah penduduk di tepi jalan. Kondisiku semakin lemah ahirnya tim kessehatan segera menghubungi ambulance yang sudah siap di start.

Sayapun di pandu masuk ambulance dilarikan ke Puskesmas untuk menerima pertolongan. Segera saya  masuk UGD. Selang oksigen segera dipasang  di hidung, beberapa saat sayapun mulai tersadar. Namun karena keadaan lemah, saya berusaha untuk istirahat hingga beberapa jam saya berada di sana sampai keadaan pulih kembali. Setelah maghrib sayapun diizinkan pulang oleh perawat.

Dari pengalaman di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengikuti kegiatan agustusan:

Pertama, jaga kondisi badan dengan banyak minum air putih.

Air putih sangat dibutuhkan oleh tubuh, apalagi musim kemarau di bulan Agustus ini. Suhu udara sangat panas sehingga kita harus menjaga tubuh dengan minum air putih sebanyak 2-3 liter perhari. Selain air putih juga dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan yang mengandung tinggi air agar bisa menyejukkan tubuh saat hawa panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun