Beberapa waktu yang lalu pernah saya tuliskan tentang kegiatan panen hasil belajar Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 Kabupaten Tuban. Kegiatan ini sekaligus Loka karya 7 yang dilaksanakan bersamaan panen hasil belajar selama mengikuti enam bulan Pendidikan guru penggerak.
Kegiatan ini adalah puncak dari kegiatan CGP yang dilaluinya setelah sembilan bulan. Selama itu CGP digembleng dengan tiga modul dengan materi berbobot yang luar biasa. Tiga modul tersebut dikupas tuntas melalui alur MERDEKA.
Merdeka adalah alur pembelajaran yang mengharuskan CGP untuk mengikuti langkah demi langkah sehingga tahapan pembelajaran dapat dilalui dengan tuntas. Merdeka adalah Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demostrasi Kontektual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata.
Ketiga Modul itu sebagai berikut :
Modul 1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak terdiri dari 1.1.Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional ki hajar Dewantara. 1.2. Nilai dan Peran Guru penggerak. 1.3.Visi Guru Penggerak 1.4. Budaya Positif.
Modul 2. Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid. Terdiri dari 2.1. Pembelajaran Untuk memenuhi Kebutuhan Murid. 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional. 2.3 Â Coaching untuk Supervisi Akademik.
Modul 3. Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah terdiri dari 3.1. Pengembangan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak Positif pada Murid.
Selama pembelajaran  akan menggunakan moda daring yang dipandu dengan fasilitator.  Setiap satu bulan sekali akan mengikuti lokakarya, dimana seluruh CGP akan bertemu secara ofline dengan pengajar praktik. Disinilah kita akan mengetahui secara langsung siapa teman dan pendamping kita selama belajar.
Selain Lokakarya, ada juga Pendampingan Individu(PI) dimana Pengajar Praktik(PP) akan datang ke lembaga dimana CGP mengajar. Disinilah kita akan berdiskusi dan saling sharing saat menemukan hal-hal yang kurang dipahami, baik saat pembelajaran maupun praktik baik di kelas.
Setelah menuntaskan pembelajaran selama enam bulan, saatnya CGP akan memamerkan apa saja hasil belajar yang sudah dicapainya. Di sinilah hal yang ditunggu-tunggu. Semua CGP akan mempersiapkan panen karyanya  secara matang.
CGP Angkatan 7 Kabupaten Tuban terdiri dari enam kelompok. Setiap kelompok akan menampilkan kekuatan yang menjadi produk unggulannya yang sudah diimplementasikan di sekolah masing-masing. Setiap kelompok membuat stan pameran dengan mengusung tema yang sudah disepakati. Berikut stand pameran yang kami inventarisir saat pameran berlangsung.
Kelompok satu, mengusung tema "SEGER Â MEMBANGUN PERADAPAN". Artinya CGP Semanding Grabagan semangat bergerak mewujudkan merdeka belajar untuk membangun peradapan. Â Kelompok ini terdiri dari Calon Guru Penggerak yang berasal dari Kecamatan Semanding dan Kecamatan Grabagan.
Mereka berinisiasi bahwa CGP harus bergerak hati mewujudkan 'Merdeka Belajar' untuk membangun peradaban. Di awal  Tahun Pelajaran 2023/2024 sudah sepatutnya para guru bersemangat mengimplementasikan kurikulum Merdeka sesuai program  Kemendikbudristek bahwa Kurikulum Merdeka Sudah mulai dilaksanakan secara serempak di setiap lembaga pendidikan.
Kelompok dua, mengusung tema 'BANU KERTA BERKARYA'. Artinya CGP dari Kecamatan Tuban, Jenu, Kerek dan Tambakboyo memanfaatkan asset atau kekuatan untuk berkolaborasi dan berkarya.
Tema apik yang diusung dari kelompok ini menggambarkan bahwa CGP harus bisa memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah. Dari aset tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kekuatan  dalam berkolaborasi dan berkarya.
Kolaborasi merupakan salah satu nilai dari guru penggerak, bagaimana CGP Â bisa bekerja sama dengan rekan sejawat untuk menumbuhkan persepsi yang sama sehingga dapat menghasilkan karya yang bermanfaat dalam pembelajaran murid.
Kelompok tiga, mengusung tema 'PLESIR ING PESISIR'. Menurut kelompok ini maksud dari tema tersebut adalah pembelajaran merupakan rekreasi terindah bagi guru dan murid layaknya keluarga yang sedang tamasya bermain di Pesisir Pantai. Anak didampingi ibunya membawa buku guna menulis dan mengembangkan minat dan bakat yang diketahuinya tentang kekayaan laut termasuk  keanekaragaman ikan dan tanaman laut.
Tema yang penuh filosofi ini menarik untuk dijabarkan, bahwa pembelajaran dianalogikan sebagai plesiran atau tamasya antara guru dan murid, Mereka mengeskplor di pantai dengan aneka tanaman hayati yang ada di laut. Beraneka ragam jenis tumbuhan laut juga bermacam-macam jenis ikan dan Binatang laut menjadi daya tarik tersendiri saat menikmati indahnya pantai.
Demikian juga tentang pembelajaran, guru dan murid hendaknya menyamakan persepsi bahwa pembelajaran yang penuh makna di dalam kelas hendaklah dipahami seperti sebuah permainan yang bermakna bagi murid, mereka merasa senang dan nyaman menikmati pembelajaran dari guru yang menyenangkan.
Kelompok empat, mengusung tema 'SENJATAKU AKTIF BERMAIN' Artinya Senori, Jatirogo, Tambakboyo dan kenduruhan Aku Kolaboratif, reflektif, Berpihak Pada Murid, Mandiri, Inovatif.
Tema yang unik ini menggambarkan kreatifitas kelompok ini. Tema yang diambil dari akronim nilai guru penggerak yaitu Kolaborasi, Refleksi, Berpihak pada murid, Mandiri dan Inovasi. CGP diharapkan dapat mengejowantahkan  nilai-nilai guru penggerak di lembaga masing-masing sebagai implementasi dari pembelajaran yang diikutinya selama enam bulan.
Kelompok lima mengusung tema 'SEMARAK', Semangat Membangun Karakter untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Tema ini sangat relevan dengna apa yang menjadi cita-cita Mas Menteri Nadiem Makarim yang telah menggagas terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Â
Pada Kurikulum Merdeka diharapkan murid mempunyai karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila diantaranya Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, Bekebhinekaan global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif.
Enam komponen penting ini sepatutnya menjadi tujuan pokok dalam proses pembelajaran. Dengan demikian akan tercipta pelajar pancasila yang berkarakter sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Kelompok enam mengusung tema 'SRIKANDI', adalah akronim dari Siap Berkolaborasi Budayakan Digital. Kelompok ini mengambil tema yang menjadi tuntutan pembelajaran zaman now. Mengapa  demikian?
Perkembangan zaman yang semakin canggih, arus globalisasi tak terbendung menuntun kita untuk tanggap akan perubahan. Asesmen yang dulu dengan proses manual sekarang harus menggunakan IT. Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi(ANBK) mengharuskan murid melek IT.
CGP harus siap berkolaborasi dengan rekan sejawatnya untuk membudayakan digital. Bagaimana  menfasilitasi proses pembelajaran siswa dengan digital, tidak lagi dengan cara-cara konvensional. Mengambil sesuatu yang baik dan melengkapinya dengan cara-cara modern dan berkarakter.
Pembelajaran yang berpusat pada murid adalah agenda pertama yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran, sehingga murid merasa senang dan nyaman di kelas.
Bapak dan Ibu, berahirnya Pendidikan CGP yang ditutup dengan panen karya tidak serta merta mengahiri kegitannya dalam mendesain proses pembelajaran namun justru harus dimulainya perubahan dari diri sendiri dalam mengemban tugas sebagai pendidik untuk mengantarkan putra bangsa ini menuju gerbang emas pendidikan yang semakin kompetetif. Â
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI