"Gampang Bu, kita kumpulkan paguyupan kelas, untuk konsumsi biar mereka yang menangani, biasanya wali murid dimintai sumbangan snack", sahut Bu Wati.
"Benar Bu, sedangkan untuk tempat, karena musim penghujan, bagaimana jika kita mengadakan acara di dalam ruangan saja, kelas 1,2,3 bisa ditempati, sehingga kita tak perlu sewa terop, lebih irit-- yang penting acara tetap meriah", sahut Bu Nana memberikan alternatif tempat.
"Baiklah Bapak dan Ibu, berarti kita menyepakati mengadakan acara perpisahan kelas VI ya, segala kebutuhan sudah teratasi dan akan kita bahas lagi di pertemuan berikutnya", ujar Bu Mawar sembari menutup rapat.
Ilustrasi kedua ini menggambarkan bahwa cara berpikir  kepala sekolah dan guru berbeda dengan ilustrasi pertama. Mereka memandang bahwa kekuatan yang ada harus diberdayakan. Dan tidak pernah memandang kekurangan menjadi penghalang sebuah kegiatan. Inilah yang disebut pendekatan berbasis asset.
Apa itu pendekatan berbasis asset (asset-based-approach)
Adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk mengembangkan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang bersifat posistif.
Dengan menggunakan kekuatan dan potensi yang ada pada diri seseorang maka kita diajak untuk memusatkan perhatian sebagai tumpuhan berpikir positif. Sehingga menjadi inspirasi dan kekuatan yang bisa dieksplor menjadi hal baru yang bisa dimanfaatkan.
Dari dua ilustrasi di atas tentu kita sering mengalami hal-hal yang sama namun konteknya berbeda. Nah di sinilah kita harus dapat memosisikan diri. Apakah kita memandang dengan pendekatan asset, ataukah dengan pendekatan kekurangan?
Menjadi penting untuk melatih cara pandang dan cara berpikir terhadap sebuah masalah. Jika hanya mengeluh dan berpikir pada kekurangan, maka kita tidak akan menemukan kekuatan yang ada. Seperti yang dilakukan Bu Kamboja dan SDN Damai.
Sebaliknya jika kita memandang masalah dengan pendekatan asset maka cara berpikir kita sudah positif thinking, kita akan mencari potensi yang ada, apa yang menjadi kekuatan dan apa yang bisa dieksplor dari ekosistem yang ada.