Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Menerapkan Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) pada Siswa

27 Februari 2023   13:55 Diperbarui: 27 Februari 2023   15:33 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat memberikan materi di kelas, tentang pentingnya kerukunan umat beragama. Dokpri

Tugas pokok guru adalah mendidik dan mengajar murid. Mengajar adalah proses memberikan bahan ajar atau materi sehingga murid menjadi mengerti, pintar dan cerdas. Sedangkan mendidik adalah proses yang menjadikan murid menjadi baik, sopan, jujur dan bertanggung jawab.

Keduanya tidak bisa dipisahkan, karena proses mendidik juga dibarengi dengan mengajar, demikian juga ketika guru mengajar juga sekaligus mendidik.

Saat itu pembelajaran sedang berlangsung, saya memberikan tugas kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk menuliskan contoh perilaku masyarakat yang mencerminkan sila-sila pancasila.

Kino sang juara kelas sedang memimpin diskusi di kelompoknya, namun tiba-tiba dia menghardik Kusnun dengan suara keras. 

"Kamu tolol, masak sih diajak berpikir saja gak bisa," ucapnya dengan nada kesal.

Kusnun yang merasa tidak bisa hanya diam dan menundukkan kepala merasa malu dengan sikap Kino yang kasar. 

Saat itu saya berada di kelompok lain, mendampingi salah satu siswa yang lambat belajar, akhirnya sayapun mendekati Kusnun. "Kino, mengapa kamu bentak Kusnun?"

"Habis saya kesal Bu, dia tidak bisa diajak berdiskusi, anakny bengong dan tidak bisa mencari jawaban."

"Itulah mengapa ibu buat tugas ini berkelompok, supaya kalian saling bertukar pikiran, dan jika teman kelompokmu belum bisa kamu dapat membantunya untuk menemukan alternatif jawaban."

"Harusnya kamu bisa menahan emosi, kamu harus dapat membangun hubungan yang positif pada Kusnun, bukan sebaliknya.

"Kamu memang anak pintar, tapi kamu harus bersikap yang sopan pada temanmu, kamu paham Kino."

"Iya Bu, saya paham," jawab Kino sembari mengulurkan tangannya pada Kusnun, tanda permintaan maaf.

Ilustrasi di atas menggambarkan betapa pentingnya guru memberikan pembelajaran sosial dan emosional pada anak. Hal ini supaya anak dapat meningkatkan sikap positif dan toleransi terhadap orang lain dan lingkungan sekolah. 

Menurut Aristoteles (filsuf) "Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali".

Ilustrasi guru saat mendampingi murid-murid saat belajar. Gambar dari: wisatasekolah.com
Ilustrasi guru saat mendampingi murid-murid saat belajar. Gambar dari: wisatasekolah.com

Uangkapan di atas sejalan dengan pemikiran Ki hajar Dewantara bahwa pendidik adalah penuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya.

Untuk mencapai derajat yang luhur, berkepribadian, dan toleransi antar sesama maka penting kiranya anak-anak dibekali dengan pembelajaran sosial dan emosional.

Apa itu pembelajaran sosial dan emosioanal

Pembelajaran sosial dan emosional atau yang disingkat dengan PSE adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaboratif ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif.

Adapun tujuan dari pembelajaran sosial dan emosional ini adalah supaya anak dapat memahami dan mengelola emosi, menetapkan tujuan positif, merasakan empati kepada orang lain, membangun hubungan yang positif dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Adapun kompetensi yang diharapkan dari pembelajaran sosial dan emosional adalah sebagai berikut :

Penulis saat memberikan materi di kelas, tentang pentingnya kerukunan umat beragama. Dokpri
Penulis saat memberikan materi di kelas, tentang pentingnya kerukunan umat beragama. Dokpri

Pertama, kesadaran diri

Kompetensi pertama dalam pembelajaran Sosial dan emosional adalah bagaimana murid dapat mempunyai kesadaran diri. Kemampuan memahami perasaan, emosi pada dirinya, dalam berbagai situasi dan kontek kehidupan.

Contoh perilaku yang menggambarkan kesadaran diri adalah murid dapat mengidentifikasi kekuatan diri, emosi dalam dirinya, dapat menghubungkan perasaan dan nilai, menunjukkan integritas dan kejujuran.

Kedua, manejemen diri

Pada kompetensi kedua ini, murid diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi.

contoh perilaku yang menunjukan kesadaran diri adalah murid mampu mengelola emosi diri, menunjukkan disiplin dan motivasi diri, menggunakan ketrampilan merancang dan mengorganisir dan mendemontrasikan kendali diri dalam kelompok.

Kino dalam ilustrasi di atas menunjukkan bahwa kompetesi manejemen dirinya kurang, karena dia belum bisa mengelola emosi, dengan sikapnya membentak Kusnun yang tidak bisa diajak berdiskusi.

Suasana pembelajaran yang aman, kreatif dan menyenangkan. Dokpri
Suasana pembelajaran yang aman, kreatif dan menyenangkan. Dokpri

Ketiga, kesadaran sosial

Kompetensi ini menunjukkan kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, termasuk dengan mereka yang memiliki latar belakang yang berbeda.

Contoh perilaku yang menunjukkan kesadaran sosial adalah mengakui kekuatan dan kemampuan orang lain, mempertimbangkan pandangan dan pemikiran orang lain, menujukkan kepedulian dan perasaan orang lain, memahami dan mengekspresikan rasa syukur.

Pada ilustrasi di atas Kino bersikap merendahkan dan tidak mengakui kemampuan dan kekuatan orang lain, padahal bisa saja sebenarnya Kusnun mempunyai sesuatu yang tidak miliki orang lain, karena sesungguhnya setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing.

Keempat, ketrampilan berelasi

Adalah kemampuan yang dapat membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan suportif.

Contoh yang bisa ditunjukkan dalam ketrampilan berelasi adalah perilaku murid yang bisa berkomunikasi dengan efektif, mengembangkan hubungan atau relasi yang positif, mencari dan menawarkan bantuan apabila ada seseorang yang membutuhkan, dapat bekerja sama dengan tim atau berkolaborasi dan dapat melawan tekanan sosial yang negative.

Dari ilustrasi di atas seharusnya Kino menawarkan bantuan kepada Kusnun yang kurang cakap dalam menyampaikan pendapat, atau mempraktikkan kerja sama untuk memecahkan masalah. Bukan malah menjatuhkan dengan kata-kata yang kotor. Itulah pentingnya guru memberikan pembelajaran sosial dan emosional yang secara implisit masuk dalam proses pembelajaran.

Kelima, membuat keputusan yang bertanggung jawab

Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, dan mengevaluasi manfaat dan konsekwensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well being) diri sendiri, masyarakat atau kelompok.

Sikap yang bisa ditunjukkan pada siswa adalah berlatih membuat keputusan beralasan atau masuk akal setelah menganalisis informasi atau data, mengidentifikasi atau mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial, menyadari bahwa ketrampilan berpikir kritis sangat berguna baik di luar maupun di lingkungan sekolah. 

Bapak dan Ibu, sebagai guru maupun orang tua penting kiranya menanamkan pembelajaran sosial dan emosional terhadap anak, karena mereka perlu penuntun yang dapat membimbing menuju jalan kebaikan.

Pendidikan bukan hanya terukur dengan pengetahuan kognitif saja namun bagaimana sikap (afektif) dan perilaku anak menjadi lebih baik.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Referensi; Materi CGP, modul 2.2 pembelajarn sosial dan emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun