Pada kesempatan itu pula di paparkan materi tentang penyuntingan naskah buku yang disampaiak oleh Bu Dian. Banyak pelajaran yang kami dapatkan di sana, terbukti banyak dari kami yang mengajuan pertanyaan terkait penulisan kata dan bahasa yang benar sesuai dengan KBBI.
Secara gamblang pemateri menyampaikan tentang hal-hal yang secara umum dilakukan oleh masyarakat baik akademis maupun pemerintahan. Salah satunya tentang penulisan undangan yang benar. Juga menyampaikan tentang peluruhan kata dan lain-lain.
Setelah dua jam kami menyimak materi penyuntingan naskah, tepat pukul 14.00 WIB acara di tutup. Kami rombongan meneruskan perjalanan dengan tujuan kedua yaitu berkunjung ke kantor Koran Bhirawa Surabaya.
Di sana kami sharing sekaligus bertanya jawab terkait bagaimana kami bisa menulis artikel atau opini yang bisa dimuat di koran atau majalah. Pimpinan Redaksi( Pimred) Harian Bhirawa Wawan Triyanto menyampaiakn bahwa basic dari Koran Bhirawa ini adalah pemerintahan dan kebijakan politik.
Sehingga jika ingin melayangkan artikel terlebih dulu harus tahu yang menjadi ciri khas dari sebuah surat kabar, apakah olah raga, pendidikan, atau issue-issue politik yang sedang marak.
Jika sudah mengetahui karakteristis dari surat kabar maka kita bisa melayangkan jenis artikel tersebut. Jika sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka redaktur akan menerimanya.  Menurut Wawan, hal-hal yang harus diketahui  dalam menulis artikel ke media masaa  antara lain :
Satu, tulislah sesuai dengan fakta.
Mengirim sebuah tulisan pada surat kabar harus berdasarkan fakta atau kejadian yang nyata. bukan hoax atau berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Harus adil atau balance melihat sebuah fakta, mencari informasi yang seimbang dan tidak berat sebelah.
Kedua, mengetahiu tata cara menulis yang baik dan benar.
Dalam dunia menulis tentu banyak aturan yang harus dipahami. Salah satunya bagaimana menulis sesuai dengan KBBI. Memakai bahasa yang mudah dipahami, tidak saklek atau kasar.