"Tatang kamu kan sudah kelas 5 Nak, latihan bangun pagi sendiri, jangan menunggu dibangunkan Ibumu ya, misalnya kamu pakai alarm agar bangunmu tidak kesiangan"
"Ya Bu, siap" jawab Tatang malu.
Lain halnya dengan Kana ketika saya tanya, kenapa kemarin tidak masuk Kana hanya diam, terkesan tidak ada penyebab yang menjadi alasan bolos.
"Apa bangunmu kesiangan seperti Tatang", Kana hanya menggeleng atau "Tidak ada yang mengantar sekolah", Dia juga menggeleng, "atau kamu sakit?"
"Ya Bu, saya sakit", jawabnya ragu.
"Jika sakit kamu bisa izin lewat WA, kita kan punya group kelas", ucapku kemudian. Kana hanya diam,
"Atau kamu malas sekolah ?" Kana terdiam.
Ilustrasi di atas sering terjadi di sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Hal seperti ini harus segera di tangani oleh guru kelas atau guru BK, jangan sampai dibiarkan sehingga kemalasan murid dianggap biasa, karena tidak ada teguran
Berikut yang bisa dilakukan guru jika menjumpai peserta didik yang bolos atau malas sekolah
Pertama, bersikap tegas
Sabar menghadapi murid wajib dimiliki oleh guru. Namun kesabaran juga ada tempatnya, misalnya sabar dalam membimbing peserta didik, atau sabar menahan amarah saat menjumpai murid yang usil atau nakal.