Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kupanjatkan Doa yang Terbaik (2)

28 November 2022   21:20 Diperbarui: 29 November 2022   09:12 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Hari pertama menginjakkan kaki di masjid Nabawi, decak kagum kita rasakan. Rasa bangga dan haru bercampur mengaduk rasa yang sulit dibayangkan.

Kagum karena melihat kemegahan masjid yang ada makam manusia mulia yaitu Rasulullah Muhammad SAW,  bangga dan haru kita ditakdirkan  datang dan bisa bersujud di masjid itu.

Subhanalloh, Alloh Maha Kuasa atas hambanya, lautan manusia dari seluruh penjuru dunia selalu memadati setiap tiba waktu salat. Kamipun tidak mau kalah dengan mereka yang datang hanya untuk bersujud dan beribadah berserah diri kepada Tuhan pencipta alam.

Fisik yang kuat dan lancar selama menjalankan rangkaian ibadah adalah doa pertama yang kita panjatkan. Setiap jamaah akan menempati hotel yang berada di sekitar masjid Nabawi. Tentu keberadaan hotel tergantung biro umroh tempat kita mendaftarkan diri menjadi tamu Alloh.

Alhamdulillah kami serombongan menempati hotel yang tak jauh dari masjid Nabawi kurang lebih sekitar 200-300 meter dari pelayanan masjid. Tentu jarak yang cukup dekat bagi kami para jamaah.

Namun demikian karena kita ingin masuk di dalam masjid ahirnya kita harus menambah jarak tempuh kita kurang lebih 500-600 meter. Luas dan besarnya halaman masjid itulah yang menuntut kita berusaha sehat dan kuat berjalan pulang dan pergi berjamaah.

Untuk mengantisipasi hal tersebut saya dan ibu menentukan jadual, berangkat malam jam 02.00 dini hari untuk salat malam sambil menunggu datangnya salat subuh. Setelah subuh pulang ke hotel untuk menunggu sarapan sambil beberes kamar, mandi dan lain-lain.

Setelah dhuha kita diajak muthowif untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah diantaranya Jabal uhud, masjid quba', masjid qiblatain, makam syuhada' Uhud, kebun kurma dan lain-lain.

Untuk menghemat tenaga kita berangkat lagi menjelang salat ashar dan pulang setelah salat isya' sekaligus makan malam dan kembali ke hotel.

Selama di Madinah kita berusaha melaksanakan salat fardhu berjamaah, berdzikir dan membaca Alquran di dalam masjid nabawi. Berusaha khusyu' dan konsentrasi hanya untuk beribadah kepada Alloh SWT.

Hal yang paling membagaiakan berada di Madinah tatkala kita dapat berziarah ke makam Rasulullah SAW atau di Raudhah. Tempat yang mulia itu saat ini tidak mudah untuk masuk ke sana.

Kita rombongan harus mendaftar dulu melalui aplikasi yang telah dikoordinasikan oleh muthowif kepada petugas jaga. Tentu aturan itu diterapkan demi kenyamanan penziarah.

Saat itu rombongan dibagi menjadi dua kelompok, untuk bapak-bapak mendapatkan jam kunjung 24.00 malam dipimpin oleh muthowif laki-laki sedang ibu-ibu mendapatkan jam 07.30  pagi yang dibimbing oleh muthowif perempuan.

Raudhah adalah tempat makam Rasulullah Nabi ahir zaman. Tempat itu diyakini tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa.

Ketika memasuki Raudhah kita disunnahkan salat dua rakaat terlebih dahulu kemudian berdoa sesuai dengan hajat kita. Saat itulah kita mendengar isakan tangis dari para penziarah.

Ungkapan Rasya syukur karena diberi kesempatan untuk mengucapkan salam kepada Baginda Rasulullah, juga kepada Abu Bakar Ashshidiq, juga salam kepada Umar Bin Khatab.

Selain itu kita juga mendengar isakan tangis dan air mata yang membanjiri siapapun yang  mendekati Raudhah bayangan dosa yang selama ini dilakukan tampak jelas di depan mata mengharap ampunan dari dzat yang Maha Pengampun.

Sesaat setelah memohon ampunan harapan besar kita adalah diperkenankannya doa-doa yang kita panjatkan.

Bapak Ibu, sebagai umat Islam harapan besar kita adalah dapat menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu Haji. Ataupun dapat melakukan umrah. untuk itu tak lupa kami berdoa "Ya Alloh mudahkanlah kami dan orang-orang yang mencintaiMu untuk berziarah ke Makah-Madinah amin Ya rabbal Alamiin.

Di tulis di dalam Masjidil Haram, 28 November 2022
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun