Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sudahkah Bapak dan Ibu Guru Melihat Rapor Pendidikan Sekolah Anda?

3 Oktober 2022   21:56 Diperbarui: 4 Oktober 2022   08:00 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah warna rapor pendidikan sekolah anda? merah, hijau, kuning atau biru. Anda dapat bertanya pada operator sekolah terkait nilai rapor pendidikan ini.

Menurut jadual yang kami terima tanggal 24 Oktober yang akan datang akan diselenggarakan AKM untuk sekolah dasar. Namun, sebaiknya bapak dan ibu guru melihat bagaimana hasil rapor pendidikan sekolah tahun 2021 yang lalu.

Kebetulan rapor pendidikan SD saya merah, sehingga kami bersama-sama kepala sekolah harus melakukan IRB yaitu Identifikasi, Refleksi dan Benahi. Dengan cara mengisi data perbaikan dan tindak lanjut apa yang sebaiknya dibenahi menghadapi AKM yang akan datang.

Harapannya hasil rapor pendidikan tahun ini meningkat dan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Apakah Rapor Pendidikan itu?

Menurut laman KOMPAS.com, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program Merdeka Belajar Episode Kesembilan Belas: Rapor Pendidikan Indonesia.

Ia mengatakan, platform Rapor Pendidikan dirancang untuk memetakan kondisi pendidikan di sekolah atau daerah.

"Platform Rapor Pendidikan dirancang untuk memudahkan kepala satuan pendidikan dan dinas pendidikan dalam memetakan kondisi pendidikan di satuan atau daerahnya," disampaikan Nadiem dalam peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia, Jumat (1/4/2022), seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Keuntungan menggunakan rapor pendidikan 

Dilansir dari Buku Saku Rapor Pendidikan Indonesia, ada beberapa keuntungan menggunakan platform Rapor Pendidikan, yakni:

  • Dapat dijadikan sebagai dasar analisis, perencanaan dan tindaklanjut peningkatan kualitas pendidikan
  • Menjadi satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional
  • Alat ukur berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar sebagai output
  • Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara menyeluruh, mulai dari evaluasi internal dan eksternal
  • Sumber data objektif dan andal, sebab laporan disajikan secara otomatis dan terintegrasi
  • Menyajikan data terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu lagi menggunakan aplikasi lain sehingga dapat meringankan beban administrasi

Hasil Asesemen Nasional dilaporkan pada rentang nilai 1,00-3,00, sedangkan pada umumnya nilai ujian memiliki rentang 0-100.

Nilai 1,00 berarti seluruh aspek atau sub aspek dalam indikator capaiannya kurang. sedangkan nila 3,00 berarti seluruh aspek/sub aspek dalam indikator capainnya baik.

Pada Asesmen Nasional kali ini secara umum terdapat 3 kategori yaitu kurang (nilai 1), sedang (nilai 2) dan baik ( nilai 3).

Memaknai nilai ini seperti memaknai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Jika seorang mahasisiwa memiliki IPK 4,00 artinya seluruh mata kuliah masuk kategori sangat baik (A, nilai 4,00).

Jika seorang mahasisiwa memiliki IPK 3,44 artinya masih ada nilai mata kuliah yang memiliki kategori baik (B, nilai 3,00) namun sudah ada yang memiliki kategori A.

Sebaliknya mahasisiwa yang memiliki IPK 2,10 artinya sebagian besar nilai mata kuliah memiliki kategori cukup ( C, nilai 2,00) namun ada yang memiliki kategori B atau A.

Adapun untuk hasil belajar AN pada tingkat sekolah dasar jika nilai indeks literasi /numerasi 3,00 artinya seluruh siswa tingkat kompetensi literasi dan numerasinya adalah mahir. 

namun jika nilai indeks literasi /numerassi 1,00 artinya selurus siswa tingkat kompetensi literasi dan numerasinya perlu intervensi khusus.

Dengan demikian ada 4 tingkat kompetensi dari nilai AN yaitu: warna biru tingkat kompetensinya 'mahir' dengan bobot nilai 3, warna hijau tingkat kompetensinya 'cakap' dengan bobot nilai 2, warna kuning tingkat kompetensinya 'dasar' dengan bobot nilai 2 dan warna merah dengan tingkat kompetensi 'perlu intervensi khusus' dengan bobot nilai 1.

Yang perlu dimengerti juga bahwa hasil dari AKM saat ini menjadi acuan penilaian akreditasi sekolah. Sehingga saat ini penilaian sekolah tergantung pada hasil AKM(Asesmen Kompetensi Minimal) kelas 5.

Untuk itu menjadi penting mempersiapkan siswa-siswi kelas 5 dalam menghadapi pelaksanaan AKM yang akan diselenggarakan dua minggu ke depan.

Untuk itu penting kiranya mempersiapkan hal-hal berikut ini:

Ilustrasi gambar siswa sedang mengikuti AKM . Gambar dari: kontan lifestyle.com
Ilustrasi gambar siswa sedang mengikuti AKM . Gambar dari: kontan lifestyle.com

Satu, siswa menguasai pemahaman literasi

Soal-soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) terdiri dari dua bagian, yaitu asesmen pada kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi).

Untuk itu, penting bagi guru kelas 5 membekali peserta didiknya dengan melek literasi.

Menjadi pengalaman kami, bahwa di tahun 2021 ada dua peserta didik yang belum bisa membaca dengan cepat. Bahkan ada yang masih mengeja per suku kata sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal literasi.

Mungkin inilah yang menjadi salah satu faktor nilai rapor pendidikan SD merah.

Untuk itu perlu kiranya guru beserta peserta didik mempelajari pola-pola soal literasi. Karena dari satu pernyataan bisa menjadi beberapa butir soal. Sehingga bagi siswa yang menguasai dan memahami pernyataan dari satu butir soal dia akan dapat menjawab beberapa pertanyaan berikutnya dengan benar.

Misalnya disajikan sebuah Soal cerita, siswa diminta untuk menjawab di mana latar dari cerita tersebut, atau siapa tokohnya? atau bagaimana karakter tokoh tersebut dan lain sebagainya.

Sehingga jika siswa bisa memahami satu soal cerita dia bisa dengan mudah menjawab tiga pertanyaan sekaligus. Sebaliknya jika siswa kurang memahami satu pernyataan saja, maka dia akan kesulitan menjawab tiga soal berikutnya .

Dua, menguasai pemahaman numerasi

Materi pada soal numerasi terdiri dari bilangan, aljabar, geometri dan ketidakpastian. Dalam hal ini guru harus membekali para siswanya dengan bentuk-bentuk soal hots.

Soal hots (Higher Order Thinking Skill) adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Namun soal HOTS menuntut siswa berpikir kritis, kreatif, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan secara tepat.

Bagi siswa yang sudah biasa disuguhi dengan soal-soal hots, dia terbiasa bernalar, dan memecahkan masalah sehingga akan mudah memahaminya, namun jika peserta didik belum pernah dikenalkan maka akan merasa kesulitan dalam menyelesaikanya.

Biasanya dalam soal hots didahului dengan pernyataan yang membutuhkan pemahaman tingkat tinggi. Dengan demikian siswa akan menggali dan merepresentasikan pemecahannya sehingga dapat menemukan jawaban yang tepat.

Untuk itu, sebaiknya juga mempelajari latihan-latihan soal di puspenjar, guru berbagi atau di YouTube yang banyak ditemukan contoh-contoh soal AKM sekaligus pembahasannya.

Tiga, memahami survei karakter

Yang tidak kalah pentingnya adalah memahami survey karakter. Dalam soal ini akan disajikan pertanyaan yang memberikan opsi jawaban yang mengecoh. Dengan begitu siswa diharapkan dapat memahami setiap kalimat yang disuguhkan.

Survey karakter ini biasanya akan menanyakan tentang kondisi lingkungan dimana peserta didik belajar. Bagaimana kenyamanan lingkungan kelas selama pembelajaran berlangsung.

Misalnya bagaimana interaksi antar teman, apakah terjadi perundungan, atau pernah menjadi korban kekerasan seksual, atau pernah menerima ejekan dari teman maupun guru.

Hal itu dipertanyakan dalam survey karakter, sehingga peserta didik harus benar-benar memahami kalimat demi kalimat. Jika tidak justru akan mengahasilkan nilai sebaliknya.

Ada beberapa sekolah yang mendapatkan rapor pendidikan merah juga dari hasil siswa yang kurang memahami pada soal-soal survey karakter.

Dengan demikian penting sekali bagi pendidik memperhatikan lingkungan belajar siswa. Karena kenyamanan mereka selama pembelajaran juga menjadi tolok ukur iklim pembelajaran di sekolah.

Bapak Ibu, menjadi penting bagi kita untuk membekali peserta didik kita mulai dari sekarang. Bukan hanya mereka di kelas 5 saja, namun sebaiknya dimulai dari dari kelas 1.

Jika literasi dan numerasi sudah mulai dikenalkan secara intens dari kelas satu maka ketika nanti kelas 5 mereka sudah terbiasa dan tidak kesulitan memahami soal --soal AKM.

Sumber: hasil workshop "Rapor Pendidikan Sekolah" yang disampaikan oleh Hj. Wasiah di Dinas Pendidikan Tuban Jawa Timur

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun