Untuk itu penting kiranya mempersiapkan hal-hal berikut ini:
Satu, siswa menguasai pemahaman literasi
Soal-soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) terdiri dari dua bagian, yaitu asesmen pada kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi).
Untuk itu, penting bagi guru kelas 5 membekali peserta didiknya dengan melek literasi.
Menjadi pengalaman kami, bahwa di tahun 2021 ada dua peserta didik yang belum bisa membaca dengan cepat. Bahkan ada yang masih mengeja per suku kata sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal literasi.
Mungkin inilah yang menjadi salah satu faktor nilai rapor pendidikan SD merah.
Untuk itu perlu kiranya guru beserta peserta didik mempelajari pola-pola soal literasi. Karena dari satu pernyataan bisa menjadi beberapa butir soal. Sehingga bagi siswa yang menguasai dan memahami pernyataan dari satu butir soal dia akan dapat menjawab beberapa pertanyaan berikutnya dengan benar.
Misalnya disajikan sebuah Soal cerita, siswa diminta untuk menjawab di mana latar dari cerita tersebut, atau siapa tokohnya? atau bagaimana karakter tokoh tersebut dan lain sebagainya.
Sehingga jika siswa bisa memahami satu soal cerita dia bisa dengan mudah menjawab tiga pertanyaan sekaligus. Sebaliknya jika siswa kurang memahami satu pernyataan saja, maka dia akan kesulitan menjawab tiga soal berikutnya .
Dua, menguasai pemahaman numerasi
Materi pada soal numerasi terdiri dari bilangan, aljabar, geometri dan ketidakpastian. Dalam hal ini guru harus membekali para siswanya dengan bentuk-bentuk soal hots.
Soal hots (Higher Order Thinking Skill) adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Namun soal HOTS menuntut siswa berpikir kritis, kreatif, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan secara tepat.