Hari ini ada yang serius dibicarakan kepala sekolah dengan tenaga operator. Operator sekolah diberi tugas untuk melihat hasil ANBK tahun lalu yaitu tahun pelajaran 2020/2021.
Setelah diprint out ternyata rapor sekolah hasilnya merah. Artinya peserta didik tidak memenuhi ketuntasan minimal dalam menjawab soal-soal literasi dan numerasi.
Untuk menindaklanjuti hasil rapor yang kurang baik, maka Dinas Kabupaten memberikan waktu untuk memberikan alasan dan solusi dari setiap pernyataan yang menunjukkan nilai merah pada setiap butir soal.
Dalam hal ini ada 29 butir soal yang kami cermati untuk diadakan tindak lanjut. Selain menemukan permasalahan dan solusinya juga diharapkan untuk mengunggah foto sebagai bukti bahwa sekolah benar-benar melakukan kegiatan tindak lanjut di lembaga masing-masing.
Termasuk hari ini bersama kepala sekolah, kami mencermati setiap butir soal yang mendapat nilai merah atau tidak mencapai ketuntasan.
Mudah sekali mengetahuinya, karena dalam kolom sudah ada penanda warnanya, jika warna merah dan kuning artinya tidak lulus. Selanjutnya mencari akar permasalahannya kemudian mencari solusi yang tepat.
Tindak lanjut ini diharapkan bahwa hasil pelaksanaan ANBK tahun ini mendapatkan nilai yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Ada yang mengusik pada beberapa pernyataan yang saya temui, contohnya dituliskan bahwa indikator pencapaiannya adalah peserta didik kurang bisa menghargai keberagaman budaya dan agama dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal pada kenyataannya, dalam satu lembaga ada satu siswa yang beragama lain namun sampai saat ini mereka berteman dengan baik, rukun, dan saling toleransi. Bahkan selama enam tahun sekolah di lembaga kami tidak pernah ada masalah dengan teman yang berbeda keyakinan.