Bagiamana sikap berani pada anak akan tampak pada saat mengikuti lomba. Siswa pemalu seperti Elhazima anak saya yang baru kelas 2 hanya mengikuti satu macam lomba. Â Jika ditanya kenapa tidak ikut, alasannya karena malu banyak yang tepuk tangan.
Padahal tepuk tangan sebagai ungkapan gembira supaya semangat sekaligus memberi motivasi bagi pemain lomba. Â Namun, bagi anak pemalu justru menjadikan segan dan tidak mau ikut lomba.
Dengan adanya lomba kita akan tahu sejauh mana keberanian dan mental anak jika berkumpul dan bersosialisasi dengan banyak orang.
Kedua, Belajar menghadapi tantangan
Mengikuti lomba secara otomatis siap mengikuti tantangan. Setiap macam lomba tentu bermacam-macam pula tantangannya. Misalnya lomba balap karung, maka anak yang mengikuti lomba harus berani melompat dan berlari sekuat tenaga untuk mencapai finish. Bahkan harus berani jatuh di tengah perjalanan.
Siap menghadapi tantangan yang ada di depan mata adalah sikap seseorang mengikuti lomba, dia harus tahu bagaimana harus memenangkan lomba.
Ketiga, Belajar bejerja sama dalam tim
Setiap macam lomba bervariasi. Ada yang individu ada juga yang beregu. Dengan lomba beregu mengajarkan anak untuk bekerja sama dengan orag lain, menentukan strategi menang salah satunya.
Misalnya lomba estafet air atau estafet sarung adalah lomba yang membutuhkan kekompakan dalam beregu. Bagaimana setiap tim dapat bekerja sama dengan anggota lain, melatih kekompakan, saling mendukung dan tidak egois.
Demikian pula dapat menerima keterbatasan teman, juga tidak gampang menyalahkan orang lain adalah sikap yang harus dimiliki. Dengan mengikuti lomba maka sikap-sikap di atas bisa dilatihkan pada diri siswa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!