Keterpaduan warna kuning dan biru menghasilkan warna hijau yang sejuk dan indah. Warna ini terletak tepat di tengah keseimbangan warna, yaitu antara merah dan ungu pada spektrum warna.
Jika Hijau adalah perpaduan antara dua warna agar membentuk keseimbangan warna maka penting bagi kita untuk memberikan kesimbangan dalam hidup. Jalan hidup tak  selamanya sempurna terkadang dihadapkan pada masalah yang sulit, entah tentang ekonomi atau sosial keluarga.
Jika hal itu terjadi, seyogyanya kita bisa memadukan dengan tetap memandang dari sisi positifnya. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya, maka mengambil hikmah dari sebuah peristiwa sebagai pembelajaran untuk menatap masa depan.
Jangan sampai terpuruk dan menjatuhkan diri pada kubangan yang tidak  nyaman. Hendaklah memandang masalah dari berbagai perspektif, sehingga terbuka cakrawala berpikir ke arah yang positif. Jika sudah terbiasa melihat masalah dari berbagai sudut pandang maka akan menemukan keseimbangan dalam berpikir.
Istilah Jawa tidak grusah-grusuh, bertindak berdasarkan hati dan bukan mengandalkan otak dan otot semata. Jika hidup telah seimbang maka ketenangan jiwa akan kita dapatkan.
Lima, warna biru
Warna biru mewakili rasa kedamaian, ketenangan, dan harmoni. Â Damai, tenang dan seimbang adalah harapan orang dalam hidup. Memang terkesan ideal namun bisa saja seseorang berharap dan berusaha hidup layaknya seperti warna biru.
Kedamaian dan ketenangan adalah sebuah puncak hidup yang ingin diraih manusia, untuk apa banyak harta jika hidup tidak tenang, untuk apa berselancar pangkat jika hati tak pernah merasa damai. Maka menjalani hidup dengan tenang adalah sebuah keniscayaan. Â
Toh pada ahirnya hidup adalah sebuah proses dimana kita mengelola hati nurani dan nafsu. Dua sisi mata uang yang sangat berbeda. Nurani mengajak kita pada kebaikan, sebaliknya nafsu menuntun kita pada kefasikan.
Dua kekuatan hati yang berbeda selalu dibisikkan dalam dada manusia, tergantung bagaimana kita menyikapi, kemanakah kita akan mengikuti. Kebaikan yang muncul akankan mengalahkan nafsu atau sebaliknya justru kebatilan nafsu  mengalahkan kemurnian dan kesucian hati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!