Walaupun jujur saya masih ingat kalau uang sejuta dari penabung telah saya setorkan pada bendahara pagi-pagi sekali ketika akan berangkat sekolah. Namun tak ada bukti penyetoran secara tertulis, Â sehingga dari pada berselisih maka saya menyatakan akan mengganti uang yang ketlingsut itu.
Entahlah, walaupun demikian  tak ada rasa keberatan atau merasa dirugikan,  merasa santai dan tak ada beban apapun,  namun saya tetap memohon pada Alloh, "Ya Allah saya ihlas mengurus jamaah ini agar mereka dapat menunaikan kesunahanmu, Jika memang  harus mengembalikan uang itu maka tunjukkan jalannya",
Pintaku sesaat setelah saya memutuskan "Akulah yang harus bertanggung jawab",
Apa yang terjadi diluar dugaan saya, Alloh Maha mendengar semua doa dan pintaku. Saya percaya bahwa kebaikan dan keihlasan akan dibalas dengan kebaikan yang tidak di nyana.
Pagi itu, saat sekolah di tengah-tengah mengajar tiba-tiba gawaiku berbunyi, "Assalamu Alaikum Bu, ini dari koperasi UMB," suara itu tak asing, Direktur koperasi UMB yang masih satu kampung dan bertetangga dekat.
"Gih, pak, ada apa ya", ucapku
"Untuk operasional kurban Ibu membutuhkan biaya berapa ya",
"Lo, memang ada bonus simpanan ya",
"Ya Bu, total tabungan kurban yang disimpan di UMB ada 52 juta, sehingga mendapat bonus simpangan sebesar Rp. 950.000,- Bu"
 Oya, selama ini setiap bulan bendahara menyimpan tabungan  di koperasi UMB agar aman dan tidak menanggung risiko dan sayapun menyetujuinya.