Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berikut 6 Hal yang Harus Diperhatikan agar Nilai AKM Siswa Meningkat

4 Juni 2022   20:42 Diperbarui: 5 Juni 2022   10:13 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan AKM 2021 di SDN Tunggulrejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban | Dokpri

Tahun 2020 yang lalu menjadi tahun terakhir peserta didik melakukan Ujian Nasional (UN). 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk mengganti format ujian tersebut dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

Melansir laman Kemdikbud, AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Pada tanggal 23 hingga 28 Mei 2022 yang lalu, dari 25 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Singgahan tempat kami bertugas, ada empat guru termasuk saya mengikuti workshop asesmen. 

Di tengah perjalanan kami rasan-rasan, "Kenapa ya Bu, kok hanya kita berempat yang ikut workshop di dinas kabupaten?" Tanya salah satu teman yang kebetulan satu mobil.

"Entahlah Pak, mungkin hanya sistem saja, yang penting ada perwakilan dari Kecamatan," sahutku. 

Setelah satu jam menempuh perjalanan sampailah di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, tempat workshop sebagaimana tertera dalam surat tugas yang kami bawa.

Setelah workshop dibuka, tiba saatnya kami mengikuti materi. Pemateri pertama menyampaikan tujuan dari workshop ini, namun sebelumnya menanyakan, "Mengapa Bapak dan Ibu dihadirkan di aula dinas pendidikan hari ini?"

Tentu peserta workshop yang ada di ruangan terdiam, dan saling pandang. "Ini terkait hasil AKM sekolah Bapak Ibu, merah", sambungnya kemudian.

Tentu muncul persepsi dari kami guru-guru kelas 5 saat itu. secara tidak langsung rapot merah itu tanggung jawab kami sebagai guru kelas 5, sehingga kami harus didatangkan untuk mengikuti workshop asesmen. 

Ada banyak wajah yang menggambarkan kekecewaan, sedih, galau, malu, ada juga yang menanggapinya dengan santai.

Bahkan teman sebelahku spontan menulis story di ponselnya dengan kalimat, "Dosamu aku yang menanggung".

"Lo, Pak, kenapa menulis seperti itu?" Tanyaku. 

"La piye Bu, anak-anak nilainya merah, kita gurunya yang dipanggil ke dinas," sahutnya sambil nyengir.

Apa itu AKM?

Pelaksanaan AKM | Gambar Raflesia.com
Pelaksanaan AKM | Gambar Raflesia.com

Mengutip situs resmi Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, AKM adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. 

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, serta merefleksikan berbagai jenis teks tertulis. 

Tujuannya adalah untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan dunia agar dapat berkontribusi secara produktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Sedangkan numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai jenis konteks yang relevan dengan warga negara Indonesia dan dunia.

Asesmen yang berbasis digital ini pertama kali diterapkan pemerintah tahun 2021 yang lalu tentu hasilnya sangat beragam. 

Jika dikaji lebih dalam pelaksanaan AKM tentu banyak kendala yang dihadapi. Signal yang timbul tenggelam juga menjadi gagalnya pelaksanaan AKM hari pertama.

Seperti di lembaga saya, ketika pelaksanaan tryout, signal tidak bersahabat, akhirnya diundur hari berikutnya, namun dua kali pengunduran tetap saja signal tidak bisa mengakomudir. Gagallah pelaksanaan  tryout AKM. Untungnya ada  tryout susulan sehingga kami bisa mengikutinya kembali.

Selain terkendala signal, bagi kami sekolah yang ada di pelosok dan di desa pinggiran pelaksanaan ujian secara digital menjadi pekerjaan rumah bagi guru kelas lima.

Pertama, mereka belum mengenal komputerisasi, bahkan sebagian siswa tidak mempunyai HP. Sehingga untuk mengenalkan soal-soal AKM saja kami kesulitan.

Pada Asesmen Nasional, mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter), kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Ada tiga instrument penilaian pada Asesmen Nasional, yakni: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

AKM akan diikuti oleh peserta didik, dengan tujuan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.

Survei Karakter, diikuti oleh peserta didik dan guru untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non kognitif. 

Adapun Survei Lingkungan Belajar diikuti oleh kepala satuan Pendidikan, untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Berikut 6 Hal yang harus diperhatikan agar nilai AKM siswa meningkat:

Pertama, kenalkan pada siswa tentang bentuk soal AKM

Bentuk soal AKM berupa Pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian, dan uraian. Soal pilihan ganda kompleks memiliki proporsi paling banyak, yaitu 60%.

Untuk mengerti apakah soal itu pilihan ganda atau pilihan ganda komplek adalah jika pilihan jawaban bersimpul lingkaran maka itu pilihan ganda, jawaban hanya satu yang dianggap benar. Sedangkan jika bentuk pernyataan jawaban bersimpul kotak, maka itu pilihan ganda komplek. 

Pilihan ganda komplek adalah pernyataan yang menunjukkan  jawaban benar lebih dari satu jawaban. Jadi siswa dapat memilih dua atau tiga pernyataan yang dianggap benar.

Pelaksanaan AKM 2021 di SDN Tunggulrejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban | Dokpri
Pelaksanaan AKM 2021 di SDN Tunggulrejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban | Dokpri

Kedua, soal AKM numerasi selalu didahului oleh informasi

Seperti yang disampaikan di atas bahwa soal AKM ada literasi dan numerasi. Untuk numerasi selalu didahului Informasi berupa cerita, data, grafik, atau infografis. Ada juga bilangan, geometri dan pengukuran.

Untuk itu pada soal ini siswa diharapkan dapat menghitung secara cermat dan tepat, karena banyak jawaban pengecoh yang disuguhkan.

Ketiga, Informasi pada soal AKM numerasi berkaitan dengan konteks tertentu

Informasi soal AKM dibuat berdasarkan tiga konteks, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 

Siswa diharapkan dapat berpikir kritis dalam memahami substansi soal, karena dituntut menguji kemampuan dasar matematika dengan tiga level yaitu pemahaman, penerapan dan penalaran.

Keempat, siswa harus pandai me-manage waktu

Selama menyelesaikan soal waktu akan berjalan terus. Pada layar komputer waktu akan ditampilkan dan bisa dilihat. Jadi, siswa bisa mempertimbangkan alokasi waktu yang disediakan. Diharapkan siswa dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menghindari waktu habis sedang soal belum selesai.

Kelima, berikan contoh soal AKM sebagai latihan

Sekarang sudah banyak contoh soal AKM yang bisa diunduh di media. Bapak dan Ibu guru bisa men-download soal-soal itu sebagai latihan. Bentuk soal yang membutuhkan penalaran dan berpikir kritis menuntut anak harus pandai memaknai bacaan.

Untuk itu sebaiknya soal-soal ini juga dikenalkan sejak dini. Artinya mulai kelas 4 anak-anak sudah dikenalkan sehingga ketika kelas 5 anak sudah terbiasa memahami bentuk-bentuk soal Hots.

Keenam, bekali anak melek komputer

Penting bagi kita untuk membekali anak mengenal komputer, bahkan hukumnya wajib. Karena pelaksanaannya anak harus memegang laptop sendiri-sendiri. jika anak sebelumnya tidak mengenal maka akan merasa kebingungan.

Seperti pengalaman saya, sekolah berada di pinggiran tentu banyak kendala. Pertama semua siswa tidak mengenal apa itu laptop. Sehingga saya harus mengenalkan anak bagaimana cara memegang mouse, dan cara mengetik. Bahkan sebagian mereka tidak punya HP. Maklum keadaan orang tua juga kurang mendukung.

Kedua, keadaan geografis yang kurang menunjang, signal timbul tenggelam, misalnya seperti pengalaman tahun lalu, sudah menyelesaikan sampai nomor delapan tiba-tiba signal hilang jadi harus kembali dari awal. Hal seperti ini juga memengaruhi mental dan psikis anak.

Bapak dan ibu, mari bekali anak dengan terampil membaca. Literasi dan numerasi menjadi syarat utama sukses AKM, karena dalam soal AKM anak dituntut untuk bernalar dan berpikir kritis.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat

Sumber :

  1. Materi workshop Asesmen jenjang sekolah SD kabupaten Tuban, 22-27 Mei 2022
  2. AKM: Pengertian, Tujuan Diadakan, dan Contoh Soalnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun