Untuk mengapilkasikan keimanan tersebut di atas diharapkan dapat menumbuhkan akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam juga akhlak bernegara.
Dua, berkebhinekaan global.
Indonesia terdiri dari berbagai macam pulau, suku dan budaya. Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpikir terbuka, menerima keberagaman dan perbedaan dalam setiap interaksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar suku.
Hendaklah rasa nasionalisme keindonesiaan dijunjung tinggi sehingga tidak ada perbedaan, pelajar mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama serta dapat menjunjung tinggi kebhinekaan sebagai bentuk peradaban.
Tiga, bergotong royong
Sikap gotong royong menjadi hal yang sudah lumrah dilakukan bagi pelajar Indonesia. Bahkan sejak kecil anak-anak telah dikenalkan rasa kebersamaan baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah. Misalnya jika di sekolah, anak-anak dijadualkan piket bersama, mengadakan kerja bakti, kerja kelompok dan masih banyak kegiatan yang berorentasi pada gotong royong.
Kegiatan gotong royong diharapkan dapat menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga mudah peduli terhadap sesama, berbagi dan dapat menciptakan kolaborasi.
Empat, mandiri.
Pelajar pancasila diharapkan mandiri dalam menghadapi situasi globalisasi seperti sekarang ini, tidak mudah cengeng dan mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap proses belajarnya. Pelajar pancasila mandiri dalam berbagai aspek, tangguh dan tidak mudah putus asa.
Tuntutan informasi secara cepat dan tepat harus disikapi dengan bijaksana, kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dapat menjadikan pribadi yang dewasa.
Lima, bernalar kritis.