Kedua, menjalin silaturrahmi
Ajang silaturrahmi sebenarnya tidak harus menunggu saatnya lebaran. Bahkan, kita dianjurkan untuk menjalin silaturrahmi kepada siapapun dan kapanpun tidak terikat oleh waktu. Namun, demikian sebagian dari kita terkendala dengan kesibukan oleh masing-masing keluarga, juga karena tenaggungjawab pekerjaan sehingga momen silaturrahmi tidak bisa serta merta dilakukan.
Untuk itu lebaran atau hari raya idul fitri sangat tepat digunakan sebagai ajang silaturrahmi antar tetangga, saudara juga sahabat yang sudah lama tidak bertemu.
Ketiga, menciptakan keharmonisan
Setelah dilakukan halal bi halal baik  secara bersama-sama atau hanya sebatas keluarga akan memunculkan sebuah kerukunan, saling menghormati dan mengasihi. Dihapuskannya dosa dan salah dari orang yang telah meminta maaf, maka akan tercipta hubungan yang harmonis.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadisnya yang masyhur : "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambungkanlah silaturrahmi ( H.R. Bukhari Muslim)
Dalam hadis lain juga disebutkan
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada dua orang muslim yang bertemu kemudian bersalaman kecuali dosa keduanya diampuni oleh Allah swt sebelum mereka berpisah." (HR. Tirmidzi)
Bapak dan Ibu, mumpung masih suasana idul fitri mari kita saling memaafkan dan juga menyambung silaturrahmi dengan tetangga, saudara dan juga rekan kerja agar tercipta keharmonisan dalam uhuwah islamiyah.
Tak lupa saya mengucapkan selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakannya dan mohon maaf lahir dan batin kepada semua sahabat kompassiana, jika selama dalam menjalin komunikasi lewat tulisan ini ada salah dan hilaf.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.