Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Berikut Tip Menentukan Waktu Mudik yang Tepat

30 April 2022   22:01 Diperbarui: 30 April 2022   22:19 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik tahun ini bagi kami dan seluruh keluarga perantauan menjadi kondisi yang menggembirakan, bahkan istilah Jawa seperti bruwah. Artinya seperti kondisi seseorang yang keluar dari pingitan, hal ini terjadi karena   adanya larangan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah selama pandemi.

Setiap keluarga selalu ada cerita pahit dan manis dibalik mudiknya. Sejak ditetapkan pemerintah tentang cuti bersama dan libur Hari Raya Idul Fitri semua keluarga yang ingin mudik berbondong-bondong untuk menyiapkan perjalanannya.  

Beberapa cerita yang saya baca di medsos, termasuk cerita adik saya yang menempuh perjalanan dari Jakarta- Ponorogo  terjebak macet di tol Cipali selama kurang lebih 4 jam. Dan masih banyak lagi pernak-pernik cerita mudik yang sayang untuk dilewatkan.

Berbeda dengan saya dan keluarga, sebetulnya menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam dari Tuban ke Ponorogo tidaklah jauh, namun bukan itu yang menjadi kendala justru karena menyesuaikan jadual piket dari tempat kerja.

Di lembaga saya libur hari raya sudah ditetapkan sejak tanggal 28 April hingga 8 Mei 2022. Namun, tidak serta merta bisa langsung mudik, masih ada anak sulung yang harus menyesuaikan jadual piketnya.

"Ma, aku dapat jadual piket tanggal 5 mei, lebaran 4 hari" kata anak sulung pulang kerja

"Waduh, cari saja pengganti atau operan sama temanmu, barangkali bisa gantian piket", jawabku yang keberatan dengan jadual itu

"Gih, saya coba  hubungi teman, jika bersedia", sahutnya sambil nge-chat teman kerjanya.

Hari jumat, tanggal 29 sebenarnya sudah ditetapkan menjadi hari libur nasional, sehingga kamipun merencanakan mudik hari itu juga. Namun, apa boleh buat tiba-tiba jam 06.00 WIB ada pesan masuk di gawainya bahwa diharap masuk kerja nanti jam 09.00 WIB karena ada laporan  yang harus diselesaikan. Walhasil, hari jumat kemarin, anak sulung masih harus berangkat kerja untuk lembur.

Padahal saya sudah merasa senang ada teman yang siap mengganti dan menukar  waktu piket di hari  kamis, tanggal 5 mei 2022 dengan hari sabtu, 30 April 2022. Itu artinya anak sulung hari Sabtu, tanggal 30 April 2022 masih bekerja untuk mengganti piket temannya.

Lain lagi cerita suami, untuk mudik biasanya menunggu setelah malam 29 Ramadhan.  Menjadi penghulu dan Kepala KUA yang biasa menikahkan calon pengantin, maka malam tanggal 29 Ramadhan menjadi malam favorit yang menjadi adad masyarakat Tuban dan sekitarnya untuk menikahkan putra-putrinya.

Pada malam itu (malem songo) bisa mencapai 20-35 pasang calon temanten di malam yang sama. Sehingga malam itu juga harus membagi tugas dengan penghulu lain untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Maka mudik menjadi terhambat karena menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Di sisi lain sebenarnya kerinduan keluarga, seorang Ibu yang dengan penuh harap menantikan kehadiran anak yang sudah lama tidak bertemu. Namun demikian, demi melaksanakan tugas dan tanggung jawab maka mudik di ahir tanggal menjadi pilihan yang harus kami lakukan.

Berikut merencanakan mudik agar dalam menjalaninya tetap bisa quality time dengan keluarga besar.

ilustrasi gambar : viva.co.id
ilustrasi gambar : viva.co.id

Pertama, menentukan waktu pemberangkatan yang tepat.

Menentukan waktu mudik sangat penting dan harus dipertimbangkan masak-masak. Bahkan harus dimusyawarahkan dengan anggota keluarga. Sehingga ketika hari pemberangkatan ditentukan semua telah ridha berangkat hari itu juga.

Jika terikat dengan aturan kantor maka kita bisa menyesuaikan dan menyelesaikannya dengan cara bekerja sama dengan teman sejawat.

Seperti ilustrasi di atas, saya menunda pemberangkatan mudik karena harus menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anak juga suami.

Kedua, menentukan berapa lama mudik.

Selain menyepakati kapan berangkat mudik, alangkah baiknya juga bermusyawarah berapa lama kita akan menjalani liburan hari raya. Menyambung silaturrahmi adalah salah satu tujuan mudik. Namun begitu kita juga harus mempertimbangkan batasan kita selama di tempat tujuan. Karena di rumah juga mempunyai tanggung jawab, baik di tempat kerja maupun di masyarakat.

Hal yang harus dipertimbangkan adalah kapan batas waktu cuti terahir. Jangan sampai liburan melewati hari libur yang sudah diterapkan di sekolah atau di tempat kerja. Apalagi sebagai mahluk sosial yang bermasyarakat di tempat tugas atau di lingkungan sekitar perlu juga melakukan silaturrahmi.

Bagaimanapun juga tetangga dekat dan teman sejawat  sudah menjadi bagian dari keluarga kedua kita. maka sebaiknya  merencanakan waktu untuk mereka yang sudah menjadi bagian dari hidup kita.

Ketiga, Menyiapkan anggaran yang cukup

Anggaran mudik harus disiapkan sedemikian rupa, baik selama perjalanan atau selama berada di kampung halaman. Jika memakai kendaraan pribadi maka harus dua kali lipat persiapannya dibanding jika memakai kendaraan umum, bahkan bisa lebih. Karena harus menanggung bensin, mungkin jasa sopir, dan juga E-Tol.

Setelah tiba di kampung halaman kita akan bertemu sanak, kerabat,keponakan dan keluarga besar, menjadi kebiasaan kita  memberi ampau atau sangu yang sudah disiapkan untuk anak-anak. Besarnya mungkin bervariasi tergantung keiihlasan kita.

Nah, untuk yang satu ini sebaiknya diniatkan bersedekah atau bisa sebagai zakat mal jika yang kita miliki mencapai nisab. Hal ini sebagai pembersih harta kita yang sebagian ada hak untuk mereka yang berhak menerima seperti fakir, miskin dan dhuafa'.

Selain itu juga harus disiapkan anggaran tak terduga, misalnya tiba-tiba ada saudara yang punya hajat mantu atau hitanan. Tentu saja tidak mungkin kita akan tinggal diam, sebaiknya kita juga mengunjunginya.

Bapak dan Ibu, jika hari ini  berkesempatan mudik bersama keluarga, rencanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga mudik kita membawa manfaat dan keberkahan untuk keluarga dan kerabat.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun