Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Awas, Kanker Tiroid di Leher

28 April 2022   08:52 Diperbarui: 3 Mei 2022   12:00 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi : Contoh hasil pemerikasaan yang rutin saya dilakukan sebelum pandemi. 

Menjelang hari raya Idul Fitri seperti ini, teringat enam tahun yang lalu tepatnya tahun 2016 untuk pertama kalinya saya divonis mengidap penyakit kanker tiroid. Saya sendiri kurang memahami berbagai macam penyakit, termasuk apa itu tiroid.

Setelah melahirkan anak ketiga, saya menemukan ada dua benjolan. Satu di belakang telinga, dan yang kedua di leher bagian depan. Tepatnya di bawah jakun.

Karena rasanya tidak sakit, saya pun menyikapinya dengan santai. Namun dengan berjalannya waktu, ternyata benjolan tersebut semakin membesar. 

Akhirnya  saya memeriksakan diri ke dokter, dokter menyatakan harus segera dioperasi. Karena terbatasnya biaya, maka saya mengangkat hanya yang bagian belakang telinga saja.

Akhirnya hari itu juga saya dioperasi. Alhamdulillah, sore hari saya sudah bisa pulang. Satu minggu setelah itu saya kontrol dan hasilnya dinyatakan benjolan itu hanya kelenjar biasa yang tidak bahaya.

Alhamdulillah plong rasanya. Namun, dengan berjalannya waktu ternyata benjolan yang ada di leher depan semakin membesar. 

Waktu itu saya masih menyusui, sehingga  saya menunggu anak saya berumur dua tahun dulu. Karena tidak ada keluhan, maka saya pun tidak panik.

Setelah anak berumur dua tahun kembali saya periksa ke dokter, dan atas sarannya benjolan harus segera diangkat, karena sudah sebesar telur ayam khawatir semakin hari semakin besar. Akhirnya saya pun mengoperasinya.

Dengan kartu askes yang saya punya, saya mendaftarkan diri. Setelah menunggu tiga bulan, akhirnya dihubungi pihak rumah sakit untuk menjalani operasi untuk mengangkat salah satu kelenjar tiroid. Operasi pun berjalan lancar, selama tiga hari saya dirawat di rumah sakit.

Satu minggu setelah itu, saya kembali kontrol, dokter menyatakan kalau benjolan yang ada di leher adalah tumor ganas. 

Dokter menyampaikan untuk mengetahui kondisi kelenjar yang satunya, saya dirujuk ke rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya.

Apa itu penyakit tiroid?

Saya mencoba membuka beberapa artikel dan laman Alokokter. Waktu itu saya sempat panik karena setelah dilakukan pemeriksaan yang cukup melelahkan,  saya divonis kanker tiroid. 

Setegar apapun orangnya, jika divonis dengan penyakit kanker tentu nyali menjadi ciut, seakan kiamat di depan mata. 

Namun, Alhamdulillah selama itu pula saya tidak merasakan sakit, keyakinan saya lebih baik berikhtiar sejak dini dari pada mengobati setelah sakit.

Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher. Kelenjar ini mengendalikan metabolisme tubuh. Fungsi kelenjar ini untuk menghasilkan hormon tiroid yang akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh.

Hormon tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memastikan jaringan dan organ tubuh bekerja dengan benar dan membantu menggunakan energi, menjaga tubuh tetap hangat dan menjaga otak, jantung, otot dan organ lain bekerja sebagaimana mestinya.

Ilustrasi Tiroid |  gambar dari : sehatQ
Ilustrasi Tiroid |  gambar dari : sehatQ

Ada beberapa penyebab penyakit tiroid di antaranya Hipotiroid, Hipertiroid, Nodul tiroid dan penyakit gondok

Hipotiroid adalah kelenjar tiroid yang kurang aktif, yaitu apabila kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Artinya sel tubuh tidak menghasilkan hormon yang cukup sehingga metabolisme tubuh terhambat.

Hipotiroid bisa disebabkan banyak hal, antara lain penyakit auto imun, kerusakan kelenjar tiroid, yodium yang terlalu sedikit serta akibat pengobatan dengan radiasi. Sedangkan hipertiroid adalah kelenjar yang terlalu aktif, terjadi ketika kelenjar tiroid melepaskan terlalu banyak hormon dalam aliran darah sehingga mempercepat metabolisme tubuh. 

Hipertiroid terjadi karena faktor keturunan dalam keluarga, dan sering terjadi pada perempuan usia muda.

Nodul tiroid, penyebab yang diduga dapat meningkatkan munculnya nodul tiroid adalah kekurangan yodium, faktor keturunan, atau  karena terpapar radiasi.

Penyakit gondok, penyebab penyakit gondok bermacam-macam, mulai kekurangan yodium, kehamilan, merokok, sampai penyakit yang lebih serius seperti kanker tiroid.

Dari beberapa penyebab penyakit di atas, saya masuk dalam kategori penyakit gondok dengan kanker tiroid. 

Selama menjalani pemeriksaan intensif, saya hanya diminta cek darah untuk diperiksa T1, T2 dan TSH. Alhamdulillah selama pemeriksaan semuanya masih normal.

Dokumen pribadi : Contoh hasil pemerikasaan yang rutin saya dilakukan sebelum pandemi. 
Dokumen pribadi : Contoh hasil pemerikasaan yang rutin saya dilakukan sebelum pandemi. 

Mula-mula dua minggu sekali selama empat bulan. Sebulan sekali, dua bulan sekali dan akhirnya enam bulan sekali. 

Selama itu pula hanya diambil darahnya saja, tak ada obat yang harus saya minum. Namun demikian harus secara rutin memeriksakan diri. Alhamdulillah selama ini juga tidak ada keluhan apapun terkait penyakit  itu.

Pada tulisan ini saya tidak akan membahas tentang tiroid secara detail, selain keterbatasan pengetahuan juga bukan ahli di bidang itu. Hanya saja, saya bisa memberikan wawasan kepada pembaca atau siapa saja yang mengalami pembengkakan atau benjolan  pada leher, maka segera periksakan ke dokter.

Memang tidak merasakan sakit, namun benjolan itu semakin hari semakin membesar. Umumnya orang Jawa dulu bilang sakit gondok. Nah itu salah satunya penyakit tiroid. Sebagian besar penderita memang takut operasi. Mungkin karena letaknya di leher sehingga banyak yang enggan juga takut mengoperasinya.

Padahal jika benjolan makin membesar, harus diangkat untuk mengetahui secara pasti apa jenis penyakit  tiroid yang dialaminya dan berharap bisa ditangani sedini mungkin.

Bapak dan ibu, mari jaga kesehatan kita dengan cara melakukan deteksi dini pada leher kita. Jika ada benjolan yang mencurigakan segera periksa ke dokter, walaupun tidak merasa sakit atau tidak ada keluhan apapun.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun