Sedang di UNAIR terahir di tutup besuk pagi jam 11.00 WIB. Ahirnya jatuh pada pilihan kedua yaitu di D3 UNAIR dengan jurusan Analis Medis.
Saya merasakan betul bagaimana gundahnya orang tua ketika mengantarkan anak masuk ke perguruan tinggi, doa dan doa selalu terlantun disepanjang malam.Â
Memohon atas rahmat Allah agar memberikan pilihan yang terbaik untuk ananda. Qodarulloh hanya pertolongan Allah segala upaya dan tirakat hambanya akan digantikan.
Setelah lulus D3, dia berharap bisa menempuh S1, setelah lulus dia mencoba daftar di UI Jakarta. "Ma, saya mau transfer di UI Jakarta, hanya coba-coba saja jika lulus Alhamdulillah jika tidak ya gak papa", bunyi WA yang dialamatkan padaku.
Tak banyak berharap karena pernah punya pengalaman buruk bagaimana suka duka masuk di perguruan tinggi kala itu.
Alhamdulillah ternyata diterima di UI mengambil jurusan S1 Epidemiologi, lulus tahun 2020 yang lalu dan Alhamdulillah saat ini telah masuk CPNS 2021.
Lain lagi cerita adiknya di tahun yang sama tahun 2017 yang lalu pengalaman serupa juga dialami adiknya. Setelah jalur rapot tidak lulus, dia berusaha masuk di jalur SBMPTN.Â
Namun itu bukan menjadi harapan utamanya, dia berkaca dari kakaknya yang menurut dia "Kakak yang lebih pintar saja gak lulus apalagi saya Ma" ucapnya padaku.
Dan apa yang dihawatirkan pun terjadi dia tidak lulus SBMPTN, namun sebelumnya telah mengikuti UMPTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dari Kementerian agama, dia lolos di UINSA Surabaya.
Ahirnya dia masuk di UIN Surabaya jurusan ilmu Falaq, walaupun sebenarnya dia tidak sepenuh hati mengikutinya, dia bilang "Gak papa Ma, dari pada saya tidak kuliah, nanti tahun berikutnya saya ikut SBMPTN lagi"ujarnya pada saya Ibunya.