Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Ma, Aku Bernadzar Jika Lulus SBMPTN Aku Berpuasa 10 Hari"

21 Maret 2022   19:30 Diperbarui: 22 Maret 2022   21:23 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi. Anak pertama ketika mengikuti wisuda santri di Pondok Alhikam Jakarta

Setelah itu ikut SIMAK UI, UM UGM juga di UNEJ Jember ketiganya juga belum lolos, ahirnya pilihan terahir ikut seleksi Mandiri PTN di UNAIR Surabaya dan UNES Semarang. Sambil berlinang air mata karena beberapa kali melihat pengumuman selalu gagal, namun dia tetap berusaha.

Sebagai orang tua saya tetap memberikan yang terbaik untuk anak salah satunya selepas dari SMA saya ikutkan bimbingan les selama 2 bulan guna mempersiapkan menghadapi SBMPTN. setiap hari naik bis berjarak 30 KM menuju tempat bimbingan les.

Bisa dibayangkan ketika mengetahui tidak lulus, perasaan nelongso, putus asa bercampur sedih mendera perasaan. 

Hati ciut, minder dan lemah dia utarakan kepada saya, sambil terisak saya tetap memberikan support agar semangat dan berharap Tuhan akan memberikan yang terbaik. Karena anakku satu-satunya yang belum berhasil masuk di perguruan tinggi diantara teman-temannya.

Padahal mulai dari kelas satu sampai kelas 3 SMA dia selalu mendapat juara 1, bahkan dia mendapat julukan siswa faforit di antara teman-temannya. setiap even-even lombapun dia yang mewakili sekolah.

Saya hanya bisa mengucapkan: "Mbak mungkin Allah akan memberikan pilihan terbaiknya", gak usah berkecil hati ya", ucapku menenangkan hatinya walaupun saya sendiri ikut menangis.

Sampai-sampai guru kelas dan guru BPnya juga menghubungi saya lewat telepon agar membesarkan hati anakku.

Ahirnya dia berusaha lagi lewat jalur mandiri D3 di UNAIR dan S1 di UNES Semarang, tiba waktunya pengumuman Online dia tidak berani membuka, mungkin karena dia berkali-kali kecewa.

Waktu telah menunjukkan pukul 21.00WIB, "Mbak, coba sampean buka pengumuman, siapa tahu lulus" ucapku kepada anakku. "Ogah Ma, tahun ini saya gak kuliah gak papa" jawabnya putus asa.

Karena saya desak, akhirnya dengan nada malas dia membuka pengumuman baik di UNAIR maupun di UNES, dan Alhamdulillah ternyata dua-duanya lolos. 

Sorak kegembiraan menggelayut di dada. aku, anakku dan almarhum suami. Kami bertiga saling berangkulan, menangis berpelukan, namun tidak berlangsung lama, karena daftar ulang di UNES di tutup jam 23.00 WIB, sedang berkas-berkas belum siap semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun