Mereka menjawab "Tidak", itu artinya mereka menjadi percaya diri menjalankan tugasnya. Dengan jawaban yang terlontar kembali saya memberikan tepuk tangan bersama seluruh peserta upacara kepada para petugas yang sudah menjalankan tugasnya dengan percaya diri.
Hal ini dikarenakan mereka giat berlatih dan berlatih, sehingga menjadi petugas upacara di depan teman-temannya bukan lagi beban, justru mereka menjadi bangga jika ditunjuk sebagai petugas upacara.
Bahkan saat ini ketika peralatan upacara dikeluarkan dari kantor mereka dengan senang hati menawarkan diri,Â
"Bu, saya yang baca janji siswa."
"Bu, saya pengibar bendera."
"Bu saya menjadi pemimpin upacara."
Dan seterusnya. Rupanya mereka telah mempunyai kepercayaan diri selama mengikuti arahan dan latihan, hingga setiap hari senin dipraktikkan menjadi petugas upacara.
Dari pengalaman di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan diri pada siswa dapat dilatih dengan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, memberikan tanggung jawab pada siswa
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa siswa yang diberi kepercayaan menjadi petugas upacara lambat laun akan tumbuh kepercayaan dirinya, asal selalu dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Salah satunya mengikuti latihan-latihan di sekolah.