Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

3 Maret 2022   10:01 Diperbarui: 3 Maret 2022   10:22 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut Hikmah isra dan mikraj

Pertama, mengimani peristiwa isra mikraj sebagai kuasa Allah SWT. 

Dikisahkan bahwa peristiwa Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Mekah, masjidil haram ke Yerussalam, Masjidil Aqsa.

Pada laman (suara.com jumat tanggal 4 februari  2022) disebutkan  bahwa jarak antara Masjidil Haram dengan Masjidil Aqsa kurang lebih 1239 KM, dimana kala itu perjalanannya bisa ditempuh sekitar satu bulan dengan menggunakan kuda atau unta. Sedangkan dalam perjalanannya Nabi mengendarai Buraq.

Kisah ini jika dilogika maka mustahil perjalanannya Nabi secepat itu. namun sebagai umat Islam kita wajib mengimaninya karena Allah Mahakuasa atas segala apa yang ada di bumi dan apa yang ada di langit.

Mahasuci Allah penguasa bumi dan langit, tak ada yang mustahil jika Allah menghendakinya. Maka sebagai seorang muslim kita wajib meyakini dan mengimaninya.

Kedua melatih disiplin.

Yang perlu menjadi perhatian kita sebagai umat muslim adalah bagaimana kita menjalankan salat lima waktu dengan disiplin. Sebaiknya salat dikerjakan pada awal waktunya sehingga ketika mendengar adzan berkumandang, maka segeralah melaksanakan kewajiban kita yaitu salat.

Dengan mengerjakan ibadah salat sekaligus melatih disiplin untuk diri sendiri. Di tengah padatnya aktifitas sehari-hari bagaimana kita harus mengatur dan memprioritaskan untuk tetap melaksanakan kewajiban kepada Tuhan yang Maha Esa.

Ketiga, salat adalah kebutuhan

Hendaknya Salat bukan lagi sebagai kewajiban namun  menjadi kebutuhan. Artinya ketika kita meninggalkannya maka ada perasaan berdosa karena kita melanggar perintah Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun