Semarak peringatan isra Mikraj Nabi Muhammada SAW dilaksanakan  oleh semua umat muslim di dunia termasuk Indonesia. Semua majlis taklim, organisasi keagamaan maupun instansi pemerintah memperingati peristiwa yang penuh dengan hikayah ketauhidan.
Perintah salat lima waktu terjadi saat Nabi Muhammad malakukan perjalanan spiritualnya yaitu Isra dan Mikraj. Dalam keterbatasan saya memahami peristiwa isra dan mikraj, pagi itu saya mendengar tausiyah Gus Baha dalam you tubenya.
Dalam tausiyahnya gus Baha menceritakan bagaimana nabi menerima perintah salat lima waktu. Dikisahkan Nabi Muhammad naik ke langit tingkat tujuh, dalam perjalanannya Nabi bertemu dengan nabi-nabi terdahulu termasuk diantaranya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Ketika bertemu nabi Ibrahim Nabi Muhammad ditanya: "Wahai Muhammad, sedang apa kamu disini",
"Saya sedang menerima perintah salat"
"Berapa kali kamu diperintahkan salat"
"Lima puluh kali dalam sehari semalam" jawab Nabi Muhammad
Mendengar jawaban itu Nabi Ibrahim hanya diam dan mengamininya, menandakan kalau beliau tunduk terhadap perintah Tuhannya.
Sedang sebelumnya bertemu pada maqam/tingkatan langit yang disitu  Nabi Musa berada di sana. Ketika Nabi Muhammad melewatinya nabi Musa menggerutu. Karena sikapnya itulah  Nabi Muhammad, bertanya pada Jibril,
"Wahai malaikat, mengapa Nabi Musa bersikap seperti itu"