Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berikut Cara Memanfaatkan Waktu Luang di Tengah Pandemi

29 Januari 2022   21:49 Diperbarui: 29 Januari 2022   22:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Penulis bersama dengan Tim Penggerak PKK Desa Mulyorejo Tuban

Semua peristiwa pasti ada hikmahnya. Ungkapan sekaligus kata bijak yang memberikan ruang pengharapan terhadap peristiwa yang telah terjadi. Berawal dari adanya pandemi covid pada tahun 2019 yang lalu menjadikan semua lini kehidupan vacum dari segala rutinitas dan aktivitas. Termasuk di dalamnya dunia pendidikan.

Dalam rangka menghindari penyebaran covid, banyak agenda kegiatan yang tertunda bahkan ditiadakan. Seperti adanya larangan tatap muka dalam pembelajaran karena menghindari kerumunan.

Dunia pendidikan mati gaya, namun demikian pemerintah dalam hal ini Kementerian pendidikan mengharuskan pembelajaran tetap berlangsung. Untuk itu pembelajaran moda jaringan internet atau daring menjadi solusi yang tepat.

Walaupun sebenarnya banyak kendala dan kekurangan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Guru yang terbiasa berinteraksi dengan peserta didik akhirnya cukup berada di rumah dengan melaksanakan pembelajaran dengan moda daring atau Work from Home atau WFH.

Kesempatan yang luang di rumah inilah yang kemudian mempertemukan saya dengan "Kelas Menulis Online"atau KMO yang dimentori oleh Ustd Cahyadi Takariawan. Dari kelas itu kemudian saya dikenalkan dengan EPK "Emak Punya Karya"".

Dari kelas itulah saya mengenal dunia menulis tepatnya bulan September 2020. Alhamdulillah dari pengalaman mengikuti kelas dan juga berinteraksi dengan teman-teman yang saling memberi support saat ini saya telah menerbitkan tiga buku solo.

Dokumne Pribadi. Penulis besama rekan guru di SDN Tunggulrejo Tuban
Dokumne Pribadi. Penulis besama rekan guru di SDN Tunggulrejo Tuban

Buku pertama saya lauching tanggal 20 Desember 2020 dengan judul : "Fandzuri Aina Anti". Buku yang berisi tentang bagaimana perjuangan seorang isteri selama delapan tahun mendampingi suami yang sakit akibat kecelakaan.

Bagaimana suka duka menjalani kehidupan sebagai isteri sekaligus perawat bagi suaminya. Keberaniannya memberikan suntikan insulin setiap hari membawanya semakin akrab dengan jarum suntik.

Peran ganda yang ia jalani dengan sabar dan penuh keihlasan membawanya menuju dermaga sakinah dalam rumah tangganya.

Selanjutnya buku kedua dilanching pada Juni 2021, buku dengan judul "Setangguh Tetesan Rabiah" ini ditulis selama masa iddah. Suami yang dirawatnya selama delapan tahun dipanggil untuk menghadap Sang Pencipta langit.

Buku kedua ini menceritakan tentang bagaimana seorang Ibu dengan sabar dan penuh keihlasan  menyerahkan buah hatinya kepada orang lain setelah disusuinya selama 40 hari.

Diceritakan pula bagaimana seorang ibu menahan kerinduan terhadap buah hatinya, menahan sakit dan perihnya air susu yang seharusnya masih diperuntukkan sang bayi, namun terbuang karena udzur.

Bagaimana perihnya gejolak jiwa ketika ditanya sang kakak: "Mama,,, kenapa adik dikasihkan orang lain?", adalah sepenggal kisah nyata  yang dikemas apik dalam sebuah romansa hidup.

Dan Januari 2022 ini buku yang ketiga telah terbit dengan judul : "Merajut Aksara Peneman Rindu", ditulis ketika mengikuti challenge selama Ramadlan. Buku yang mengupas tentang kenangan menjalani hidup bersama suami tercinta.

Mengenang sang mualim kapal yang mengarungi lautan, berlayar dengan harapan dan cita-cita membawa para penumpang dan menghantarkannya menuju puncak ihtiyar.

Namun tiba-tiba sang mualim kapal berhenti tersebab udzur, akankah kapal berhenti?

Kedahsyatan cinta dan kerinduan yang mendalam dikemas apik dalam rajutan aksara sebagai peneman rindu.  Guncangan asmara dan balutan rindu yang tak tertahan tertuang dalam sebuah tulisan. Semua terangkum apik dalam sebuah buku ketiganya " Merajut Aksara Peneman Rindu".

Mungkin inilah jawaban dari 'Setiap peristiwa ada hikmahnya', dengan pandemi saya mengenal dunia menulis, dari kekosongan waktu dapat terisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Berikut cara memanfaatkan waktu luang :

Dokumen pribadi. Penulis bersama dengan Tim Penggerak PKK Desa Mulyorejo Tuban
Dokumen pribadi. Penulis bersama dengan Tim Penggerak PKK Desa Mulyorejo Tuban

Pertama : mengikuti kegiatan kursus tertentu.

Dalam rangka mengisi waktu luang akibat pandemi, anda bisa mengikuti kursus tertentu sesuai bakat dan passion yang dimiliki. Misalnya yang hobi masak-memasak bisa mengikuti kursus cara membuat aneka masakan dan kue.

Seperti teman saya sebut saja Maya,  sejak pandemi tahun lalau Maya rajin mengikuti kursus membuat aneka kue. Selain mempunyai bakat Maya yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga ini,  sekarang sukses membuka usaha berjualan aneka kue dan menerima pesanan dan catering.

Kedua, Mengembangkan hobi yang dimiliki.

Selama pandemi banyak orang yang berputar haluan untuk mengisi waktu luang. Nah, salah satunya adalah mengembangkan hobi yang dimiliki.

Misalnya bagi mereka yang hobi menanam tanaman hias. Selain menekuni dan membudidayakan,  tanaman hias menjadi alternative usaha untuk  mendapatkan pundi-pundi rupiah disaat perekonomian semakin sulit.

Seperti juga menulis, jika telah menjadi hobi dan bagian dari habit maka bisa dikembangkan menjadi kegiatan yang bermanfaat. Menulis dengan tujuan edukasi akan bermanfaat bagi pembacanya.

Jika dengan menulis dapat menularkan kebaikan, dan kebaikan dilakukan secara berulang-ulang maka bagi penulis akan mendapatkan  pahala jariyah yang bisa menjadi tabungan kelak di ahirat.

Ketiga, mencari peluang usaha yang produktif.

Adanya pandemi menjadikan banyak peluang bisnis. Menjamurnya wirausaha seperti berjualan aneka makanan maupun kebutuhan  rumah tangga menjadi sangat ngetren di kalangan generasi masa kini.

Berjualan secara On line cukup menjanjikan di tengah pandemi yang berkepanjangan. Dilarangnya masyarakat bepergian dan berbelanja di mal  selama pandemi, menjadikan masyarakat beralih  belanja lewat On Line. Disamping harga terjangkau  belanja On line adalah pilihan yang mudah dan praktis.

Bapak dan Ibu, mari mengisi kegiatan luang kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Adanya wabah pandemi memberikan dampak yang merugikan, namun juga banyak manfaat yang bisa diberdayakan.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun